Pekan ke-27 Liga Primer Inggris kembali bergulir mulai pekan ini, Sabtu (22/2/20). Salah satu laga yang sedang ditunggu adalah pertemuan pasukan Jose Mourinho melawan mantan tim asuhannya, Chelsea. Derbi London ini lebih menarik lagi ketika pertandingan tersebut berlangsung di Stamford Bridge, stadion yang menyimpan berbagai kenangan bagi Mourinho. Kick off berlangusng mulai pukul 19.30 WIB.
Premierleague.com (21/2/20/) mencatat bahwa pada laga sebelumnya Tottenham mengalami dua kekalahan dari Chelsea masing-masing dengan skor 2-0. Kekalahan pertama terjadi di Stamford Bridge pada 27 Februari 2019 dan yang terakhir kalah di kandang sendiri, 22 Desember 2019.
Jose Mourinho pada laga-laga terakhir ini sudah kehilangan dua striker Spurs yaitu Harry Kane dan Son Heung Min. Cedera terbaru pemain Spurs dialami Son usai laga dipekan 26 melawan Aston Villa. Son dan Kane telah mencetak 20 dari 43 gol Liga Premier Spurs musim ini. Bahkan Mourinho akhirnya harus menurunkan skuad tanpa striker ketika mereka menghadapi Leipzig di leg pertama Liga Champions (UEFA.com 20/2/20).
Tottenham dalam kondisi darurat krisis striker. Namun tampaknya Mourinho harus cepat memutuskan untuk menghadapi laga derbi London ini. Memasangkan Steven Bergwijn dengan Lucas Moura sebagai dua pemain depan mungkin dapat membantu untuk meraih kemenangan pertama di Stamford Bridge sebagai manajer tamu.
Steven Bergwijn adalah rekrutan baru Mourinho dari PSV Eidhoven yang sudah melakukan debutnya bersama Chelsea. Bergwijn telah memulai dengan awal yang sangat baik di London utara, ketika dia mencetak gol dengan tendangan voli yang brilian pada debutnya melawan Manchester City.
Ini merupakan debut yang sangat mengesankan dengan sebuah gol kemenangan. Lalu dalam laga menghadapi  Aston Villa, pergerakkannya di kotak gawang menyebabkan terjadinya penalti untuk kemenangan Spurs. Mourinho boleh berharap dengan pemain asal Belanda berusia 22 tahun ini.  Â
Jika Mourinho berani bereksperimen dengan Bergwijn dan Lucas Moura sebagai duet striker baru Tottenham, maka ini merupakan terobosan yang perlu ditunggu hasilnya. Mereka memang memiliki potensi untuk membentuk kemitraan yang serasi seperti yang selama ini dijalin oleh Son dan Kane.
Ketika bermain bersama PSV Eindhoven, Bergwijn adalah pemain sebagai winger di sisi kiri, kanan dan di tengah pada system lini depan mereka, sehingga jikapun Mourinho menempatkannya untuk peran sebagai striker-split tidak akan mengganggunya.
Namun ketika bermain melawan Leipzig di 16 besar Liga Champions 2 hari yang lalu, Mourinho menempatkannya di sebelah kiri dalam formasi 4-2-3-1. Kecepatan pergerakkan Bergwijn memnag sangat dibutuhkan oleh skuad Spurs ini.
Mourinho perlu mencoba menduetkan Bergwijn dengan Moura sebagai duo striker seperti halnya Kane dan Son dalam formasi 4-4-2. Hal itu juga memiliki prospek baik mengingat pertahanan Chelsea terlihat kewalahan menghadapi duet striker dalam laga terakhir mereka.
Chelsea kebobolan dalam tiga laga terakhirnya ketika berhadapan dengan  Manchester United, Southampton dan Everton. Tim asuhan Frank Lampard itu gagal menghadapi ancaman dua penyerang tim yang mereka hadapi.