Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beberapa Tanda Liverpool Juara dan Pengakuan Jujur Jurgen Klopp

31 Januari 2020   05:58 Diperbarui: 31 Januari 2020   06:06 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"The Reds" Liverpool menuntaskan laga mereka yang ke-24 dengan kemenangan 2-0 atas tuan rumah West Ham United di London Stadium, Kamis (30/1/20) dini hari WIB. Mohamed Salah dan Alex Oxlade Chamberlain sebagai pencetak gol kemenangan malam itu. Ini adalah kemenangan mereka yang ke-23 dari 24 laga Premier League dan hanya satu laga ditahan seri Manchester United di Old Trafford (Premierleague.com 30/1/20).

Tidak terkalahkan sepanjang kompetisi tahun ini dan mencatatkan sebagai tim yang berhasil mengalahkan semua tim peserta Premier League lainnya. Mengumpulkan 70 poin untuk memimpin dipuncak klasemen dengan selisih 19 poin dengan pesaing ranking 2, Manchester City, Sang Juara Bertahan.

Ketika berhasil menuntaskan kemenangan atas West Ham United, sebenarnya Jurgan Klopp merasa kecewa dengan performa tim asuhannya yang bermain standar. Dengan jujur pelatih asal Jerman ini mengatakan kepada situs resmi Liverpoolfc.com (30/1/20).

"Saya harap kami bisa bermain lebih baik namun saya menerima dan menyukai performa hari ini karena bila kami dengan mudah memenangkan banyak pertandingan seperti ini, tentu tim lain akan juga dengan mudah melakukannya. Hari ini kami bermain standar. Namun kami bisa memenangkan pertandingan," kata Klopp seperti dirilis situs resmi klub tersebut.

Dalam dua laga sebelumnya melawan Wolves dan Manchester United, mereka bermain sangat mengesankan dengan performa menyerang agresif. Kemenangan yang didapatkan dilakukan dalam skema bermain dengan level sebenarnya bukan standar.

Unggul 19 poin dari pesaing terdekatnya, Manchester City, semakin membuat Liverpool sangat berpeluang meraih juara. Mereka terakhir kali juara pada 1990. Setelah Liga Inggris memasuki era premier league, The Reds belum pernah lagi juara. Pada musim lalu, klub asuhan Jurgen Klopp ini harus puas sebagai runner up meski mengumpulkan 97 poin, di bawah City yang juara dengan 100 poin.

Melihat lawan yang dihadapi The Reds, mereka tak akan bertemu tim besar pada tujuh laga ke depan. Skuat asuhan Juergen Klopp berjumpa Southampton, Norwich City, West Ham United, Watford, Bournemouth, Everton, dan Crystal Palace.

Jika 7 laga tersebut dimenangkan, maka Liverpool meraih tambahan 21 poin. Selisih 19 poin bisa dipertahankan pada saat City juga memenangkan 7 laga mereka. Kompetisi hanya menyisakan 7 laga lagi atau memperebutkan 21 poin.

Setelah tujuh laga itu, barulah Liverpool bertandang ke markas Manchester City di Etihad, Sabtu (4/4/20) pukul 21.00 WIB. Inilah laga krusial bagi Liverpool, laga yang ke-32. Kemenangan atas City dalam laga ini membuat selisih jarak menjadi 22 poin, sementara sisa laga tinggal 6 laga atau 18 poin maksimal. Hal itu berarti Liverpool juara karena tidak mungkin terkejar oleh City sekalipun mereka meraih sisa poin 6 laga terakhir.

Bahkan Liverpool cukup bermain seri saja di Etihad sudah berhasil membuat mereka meraih juara Premier League. Selisih jarak menjadi 20 poin sementara sisa 6 laga tinggal 18 poin, tidak cukup untuk bisa mengejar Liverpool.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun