Matchday ketiga fase grup B yang berlangsung di Rizal Memorial Stadium, Minggu (1/12/19) malam WIB berhadapan Garuda Muda melawan Vietnam. Harus diakui bahwa Timnas Vietnam U-23 memiliki skuad yang sangat kuat diajang perhelatan sepakbola SEA Games 2019 ini.
Mereka sudah menjalani 3 laga dan semua dimenangkannya dengan sempurna. Menang 6-0 atas Brunei, 6-1 atas Laos dan 2-1 atas Indonesia. Walaupun Indonesia mengalami kekalahan namun apresiasi tinggi patut diberikan kepada skuad Garuda Muda yang telah berjuang hingga menit terakhir laga. Akhirnya hanya tim terbaiklah yang harus memenangkan laga ketat ini.
Indonesia tidak perlu berkecil hati atas kekalahan ini. Masih ada dua laga lagi yang harus diraih dengan kemenangan yaitu melawan Brunei dan Laos. Indra Sjafri menyikapi hasil ini dengan memberikan pernyataan seperti dirilis PSSI.org (1/12/19) :"Di babak kedua, sebenarnya kami mencoba untuk memancing Vietnam karena mereka tertinggal, pasti akan terus menyerang.
Beberapa kali kami dengan sabar menunggu bola untuk direbut, tapi serangan balik kami tak berhasil. Vietnam bermain sangat ofensif di babak kedua. Sayang kita kecolongan di penghujung laga." Indrapun akan segera melakukan evaluasi menyeluruh dari kekalahan ini.
Dalam laga malam itu, Indonesia berhasil unggul terlebih dulu di menit ke-23 melalui gol keberuntungan. Sebuah blunder dari kiper Vietnam, Bui Tien Dung yang mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Sani Rizky Fauzi. Saat itu Tien Dung gagal menangkap bola dengan sempurna yang berasal dari  umpan silang Asnawi Mangkualam sehingga bola jatuh di depan gawang dan dengan mudah disambar Sani lewat sundulan.
Setelah ketinggalan satu gol ini, Vietnam mulai bangkit melakukan serangan total. Hanya satu menit kemudian mereka berhasil menggetarkan gawang Indonesia tetapi wasit asal Arab Saudi, Majed Mohammed Alshamrani menganulir gol tersebut karena dianggap telah terjadi pelanggaran lebih dulu.
Sementara itu pasukan Indra Sjafri kembali menerapkan strategi bertahan seperti yang mereka lakukan ketika berhadapan dengan Thailand. Sejauh itu sampai berakhirnya babak pertama kedudukan masih 1-0 untuk kemenangan Indonesia.
Pada babak kedua Vietnam kembali menerapkan total serangan ke gawang Indonesia. Berkali-kali gawang Nadeo dibombardir tendangan para penyerang Vietnam. Akhirnya Nguyen Thanh Chung berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 yang berawal dari tendangan penjuru. Sundulannya gagal diantisipasi pemain belakang Indonesia masuk menusuk pojok kiri gawanag Nadeo.
Pada 15 menit akhir terjadi beberapa pergantian pemain. Egy Maulana Vikri masuk menggantikan Irkham Mila, Syahrian Abimanyu menggantikan Sani Rizki dan Nurhidayat menggantikan Aleksander. Sesungguhnya pergantian ini bukan memperkuat pertahanan namun hanya mengganti pemain yang sesuai dengan posisi mereka.
Kendati begitu Indonesia masih bisa mengamankan gawangnya hingga masa 90 menit waktu normal. Sayangnya di masa tambahan waktu, Indonesia harus kembali kecolongan lewat gol tendangan keras jarak jauh dari Nguyen Hoang Duc. Saat itu bola yang berhasil dihalau oleh Bagas Adi jatuh dikaki pemain Vietnam tersebut. Tidak ada satupun pemain Indonesia yang mengawalnya.
Dengan kemenangan ini Vietnam total mengumpulkan 9 poin dengan 13 gol memasukkan dan hanya 2 gol kebobolan. Bertengger dipuncak klasemen grup A dengan 9 poin, menyisakan 2 laga lagi yaitu melawan Singapore dan Thailand. Pada posisi  kedua Thailand dengan 6 poin sama dengan Indonesia hanya mereka unggul produktivitas gol (Aseanfootball.org 1/12/19).  Â
Organisasi Tim dan Skill Individu
Harus diakui di grup ini hanya ada dua tim yang memiliki organisasi tim yang sangat baik. Mereka adalah tim Thailand dan Vietnam. Kedua Negara ini memang layak memiliki ranking FIFA lebih tinggi dari Indonesia. Faktanya mereka memiliki skuad dengan kemampuan diatas Indonesia.
Vietnam ketika bertemu lawan Indonesia menyuguhkan sepakbola menyerang dengan sangat terorganisir. Kerja sama antar lini sangat solid. Transisi permainan berjalan mulus dalam keseimbangan yang sempurna. Mereka memiliki pemain-pemain dengan skill individu yang unggul.
Bagaimana cara melindungi bola. Mengontrolnya dengan gerakan yang sangat efektif. Melakukan dribbling dan memberikan passing dilakukan mereka dengan kemampuan diatas rata-rata. Visi bermain pemain sangat cerdas. Kualitas bola umpan dan bola silang yang sangat baik dengan full power. Faktor satu lagi adalah kekuatan fisik mereka yang mampu bermain selama 90 menit tanpa mengalami kelelahan.
Maka dari keunggulan hal tersebut Vietnam memang layak menang atas Indonesia. Bahkan saya memprediksi Vietnam bisa lolos ke fase final sepakbola SEA Games 2019. Lalu siapakah lawan mereka difinal nanti ? Apakah akan bertemu dengan Garuda Muda lagi? Â
Tentu ini adalah tantangan bagi Indra Sjafri dalam mempersiapkan tim asuhannya untuk menyelesaikan tugas mereka di ajang SEA Games 2019. Garuda Muda harus bangkit. Bravo Merah Putih.
Salam hangat @hensa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H