Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Garuda U-19 Vs Timor Leste, Benar Kata Orang Laga Pertama Selalu Sulit

7 November 2019   06:21 Diperbarui: 7 November 2019   10:04 555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Perjuangan Timnas Indonesia U-19 dalam meraih tiket ke putaran final Piala Asia U-19 di Uzbekistan 2020 baru saja dimulai. Mereka menjalani laga perdananya melawan tim Kuda Hitam, Timor Leste, Rabu (6/11/19) di Stadion Madya Senayan Jakarta.

Garuda Nusantara menang 3-1 atas lawannya berkat 2 gol dari Fathur Rahman dan sebuah gol David Maulana, sedangkan gol Timor Leste berasal dari Mouzinho de Lima melalui tendangan penalti. 

Fakhri bersyukur karena skuadnya bisa mendapatkan tiga poin di laga pertama ini. Seperti diakuinya bahwa laga pertama selalu sulit bagi tim manapun.

"Syukur Alhamdulillah pada laga pertama kami bisa mendapatkan tiga poin. Di mana-mana laga pertama itu tidak mudah, namun pemain berhasil menghadapi tekanan dalam lapangan," kata Fakhri usai laga seperti rilis PSSI.org (6/11/19).

Berkaitan dengan laga perdana ini Fakhri menilai tentang kekhawatirannya dengan faktor mental anak-anak asuhnya. Hal ini terjadi karena harapan besar dari masyarakat yang mengunggulkan tim asuhannya menang besar dari Timor Leste.

Walaupun pada awal laga mereka masih merasakan tekanan harus menang besar apalagi Timor Leste berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 di babak kedua. Namun akhirnya hal tersebut berangsur normal.

Mereka bisa mengatasi semua tekanan faktor mental yang sempat dikhawatirkan. Dua gol dibabak kedua dari Fajar Fathur Rahman dan David Maulana menjadi bukti tekanan mental tersebut sudah hilang.

Fakhri Husaini melakukan pergantian pemain yang membuat perbedaan. Sutan Zico ditarik dan dimasukkan Supriadi. Keluarnya Zico yang tadinya berposisi striker, posisinya ditempati Bagus Kahfi sementara posisi sayap yang ditinggalkan Bagus diberikan kepada Surpiadi.

Pergantian cerdas ini membuat serangan Indonesia semakin tajam. Apalagi Timor Leste harus bermain dengan sepuluh pemain karena kartu merah yang diterima pemainnya. Permainan keras Timor akhirnya berujung kartu merah pada menit ke-58, gegara tendangan kungfu kepada Bagus Kahfi oleh Nelson Pinto.

Selepas kartu merah tersebut tampaknya Garuda Nusantara hanya tinggal menunggu waktu saja untuk mencetak gol tambahan. Beberapa peluang mereka dapatkan salah satunya tendangan keras Beckham Putra yang membentur mistar. Bola muntah kembali ke lapangan lalu dimanfaatkan oleh sundulan Bagus Kahfi tapi kembali membentur tiang gawang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun