Turnamen BWF World  Junior Mixed Team Championships 2019 berlangsung di Kazan Russia sejak 30 September 2019 hingga 5 Oktober 2019 sudah melahirkan juara Dunia Junior yang baru. Tim Bulutangkis Indonesia akhirnya berhasil menang 3-1 atas Tim bulutangkis China. Kemenangan ini membuat Indonesia sukses membawa pulang Suhandinata Cup yang merupakan Piala lambang Juara Dunia Junior.
Prestasi ini sungguh luar biasa mengingat ini adalah pertama kalinya Indonesia berhasil meraih Piala Suhandinata. Apa yang membuatnya istimewa bagi orang Indonesia? Prestasi yang sangat istimewa karena trofi itu melestarikan nama  Suhandinata salah satu tokoh penting Bulutangkis Indonesia yang sangat berjasa membina pemain-pemain muda.Â
Seperti halnya Piala Thomas, Uber dan Piala Sudirman maka Piala Suhandinata adalah Piala bergengsi bagi kejuaraan Dunia beregu campuran dengan level Junior. Â
Menurut BWFbadminton.com (6/10/19), China adalah Negara dengan lima gelar berturut-turut dalam ajang ini terpaksa harus berakhir dengan mengakui kemenangan Indonesia. Prestasi Indonesia ini sekaligus mencatatkan sebagai tim non-China ketiga yang juara setelah Korea (2006 dan 2013) dan Malaysia (2011).
Kunci kemenangan Indonesia yang sangat dramatis malam itu ada pada partai ke-4 dinomor ganda putri setelah kedudukan Indonesia unggul 2-1 atas China dari ganda campuran dan tunggal putri.
Sebenarnya Indonesia bisa memberi gelar pada partai ke-3 tunggal putra setelah dalam dua nomor, yaitu ganda campuran dan tunggal putri meraih kemenangan untuk unggul 2-0 atas China.
Indonesia mengawali duel ini sempurna dengan ganda campuran Daniel Marthin/ Indah Cahya Sari Jamil unggul atas Feng Yan Zhe dan Lin Fang Ling di laga pembuka. Permainan cemerlang Indah Cahya di depan jaring dan smash keras Daniel dari garis belakang merupakan kunci kemenangan ini dengan rubber game 21-18, 18-21 dan 21-11.
Demikian pula perjuangan Putri Kusuma Wardani yang kemudian bangkit kembali meraih poin ke-2 Indonesia setelah dia menguras tenaga dari Zhou Meng di tunggal putri dengan 21-18, 20-22 dan 21-14.
"Saya benar-benar lelah pada akhir pertandingan game kedua. Namun saya harus melepaskannya dan tetap memberikan dukungan untuk tim." Demikian kata Kusuma Wardani kepada BWFbadminton.com (6/10/19) seusai laga yang melelahkan tersebut.
Namun disayangkan pada partai ketiga, tunggal putra Bobby Setiabudi gagal meraih poin. Padahal Bobby sudah unggul dengan empat match point pada game ketiga saat melawan Liu Liang di tunggal putra.
Pada game ketiga tersebut tunggal China ini mengejar dari posisi angka 16-20 menjadi 22-20. Bobby kalah 17-21, 21-17 dan 20-22 dari Liu Liang. Kemenangan Liu ini berhasil memberi China untuk kembali bernafas meraih 1 poin menjadi 1-2 masih untuk keunggulan Indonesia.