Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Manchester United Dibayangi Hantu Tendangan Penalti

25 Agustus 2019   06:50 Diperbarui: 25 Agustus 2019   08:07 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rashford gagal penalti (Foto Premierleague.com)

Memang tidak mudah membangun sebuah tim seperti Manchester United. Membutuhkan waktu, sentuhan kecerdasan dan keberuntungan. Ferguson saja harus berkompetisi bertahun-tahun untuk mendapatkan Manchester United yang berkarakter.

Dari laga pekan ke-3 Manchester United melawan Crystal Palace di Old Trafford pada Sabtu (24/8/19) malam, hantu penalti kembali membayangi skuad Ole Gunnar Solskjaer. 

Jika pekan lalu hadiah penalti yang dilakukan Paul Pogba gagal menjadi gol atas Wolves gagal pula memenangkan laga itu, maka kali ini nasib sama dialami oleh Marcus Rashford.

Bahkan kali ini lebih tragis karena United akhirnya harus mengakui keunggulan 1-2 dari Crystal Palace di Old Trafford, sedangkan saat melawan Wolves masih berakhir dengan draw 1-1 walapun bermain di kandang lawan.

Menurut Premierleague.com (24/8/19), malam itu pahlawan Crystal Palace adalah Patrick van Aanholt yang mencetak gol di injury times meni ke-90+3. Hasil ini memberi Crystal Palace kemenangan pertama mereka melawan Manchester United di Liga Premier sejak 1991. 

Manchester United dengan formasi 4-2-3-1 menguasai permainan hingga 73 persen. Mereka sangat dominan namun ternyata saat laga baru berlangsung 32 menit Jordan Ayew, penyerang Crystal Palace asal Ghana ini membobol gawang David De Dea. 

Tembakan dengan kaki kanannya dari bagian tengah kotak penalti mendarat mulus ke sudut kiri bawah gawang David de Gea. Gol ini merupakan assist dari Jeffrey Schlupp melalui passing sundulan.

Gol Ayew ini bertahan hingga menit ke-89 ketika Daniel James akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol ini juga seolah menjadi penebus kekecewaan Marcus Rashford yang gagal mengeksikusi tendangan penalti pada menit ke-70. 

Tendangan Rashford membentur tiang gawang. Hadiah penalti ini diberikan wasit karena pelanggaran Scott McTominey oleh Luka Milivojevic, Kapten Crystal Palace di area penalti.

Semua yang hadir di Old Trafford malam itu mengira laga akan berakhir dengan draw. Namun tragis ketika petaka itu datang di injury times menit ke-90+3. 

Rashford gagal penalti (Foto Premierleague.com)
Rashford gagal penalti (Foto Premierleague.com)
Saat itu bek kiri Patrick van Aanholt mencetak gol dengan tembakan kaki kiri dari sisi kiri kotak ke sudut kiri bawah gawang David de Gea sehingga membuat Crystal Palace unggul 2-1. 

Ole gunnar Solskjaer memberikan pernyataan usai laga tersebut seperti dilansir Manutd.com (24/8/19), "Ya tentu saja. Paruh pertama buruk. Dalam setengah jam pertama Anda merasa mengendalikannya dan mungkin sepertinya terlalu mudah."

"Kami tidak benar-benar memiliki zip dan urgensi tentang kami dan mereka mencetak gol dengan peluang pertama. Hanya tendangan panjang, itu seharusnya tidak pernah terjadi, itu adalah pertahanan yang buruk. Tapi di babak kedua, saya pikir kami sangat baik. Kami menekan, mendorong, menciptakan peluang, tidak mencetak gol. Kami tidak memiliki sentuhan Midas hari ini." Demikian kekecewaan Solskjaer seperti dilansir situs resmi klub di atas.

Manajer United ini sempat pula memberikan apresiasi kepada penampilan Pogba dan Daniel James. Menurutnya gol James berawal dari serangan yang bagus dari pergerakkan Paul Pogba. Diakhiri dengan penyelesaian akhir yang bagus pula oleh James, ke pojok atas gawang Crystal Palace.

Kemudian selama lima menit terakhir seharusnya United bisa mengatur peluang mereka dengan lebih baik. Namun karena Anthony Martial cedera, United harus bermain dengan 10 orang. Lalu petaka itupun terjadi Crystal Palace mencetak gol yang penting dan bersejarah dimenit-menit akhir. 

Solskjaer boleh kecewa dengan hasil ini, itu pasti. Namun inilah sepak bola mendominasi permainan sepanjang laga hingga 73 persen ball possession dengan 22 tendangan ke arah gawang. Namun ternyata harus dikalahkan lawan yang hanya memiliki tiga peluang dan dua diantaranya menjadi gol.

Kekalahan ini membuat United tergeser keposisi 5 dengan 4 poin dan mungkin kembali tergeser jika Tottenham memenangkan laga ketiga mereka melawan Newcastle United Minggu (25/8/19).

Memang tidak mudah membangun sebuah tim seperti Manchester United. Membutuhkan waktu, sentuhan kecerdasan dan keberuntungan. Ferguson saja harus berkompetisi bertahun-tahun untuk mendapatkan Manchester United yang berkarakter.

Salam hangat @hensa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun