Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Upaya Terobosan Susy Susanti untuk Mendongkrak Prestasi Tunggal Putri

18 Juli 2019   20:30 Diperbarui: 18 Juli 2019   20:34 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susy Susanti (Foto Badmintonindonesia.org) 

Akane dan Nozomi adalah pebulutangkis Jepang yang pernah dilatih Rionny Mainaky yang sekarang menjadi pelatih putri Indonesia. Beberapa waktu lalu Rionny pernah membeberkan kelebihan para pemain Jepang yaitu mereka berlatih dengan penuh kesungguhan, disiplin dan komitmennya tinggi untuk membela kehormatan negerinya.   

Mungkin tepat jika Susy memberikan sebuah contoh adalah Akane Yamaguchi yang bisa dijadikan teladan pemain putri kita. Pemain junior tak hanya disemangati Susy untuk melewati prestasi pemain pelapis yang setingkat di atas mereka, tapi juga mereka diberikan rasa optimis. Para pemain muda ini dinilai memiliki masa prestasi yang lebih panjang.

"Saya sering bilang sama KW (Putri Kusuma Wardhani). Kamu itu bisa jadi tunggal putri nomer satu Indonesia? Masuk, silahkan. Cici akan kasih kesempatan, nggak ada nunggu-nunggu giliran. Kalau ada kesempatan dan bisa manfaatkan ya ambil saja," kata Susy seperti dilansir Badmintonindonesia.org (4/7/19).

Susy juga selalu mengingatkan agar para pemain putri tidak terlena di zona nyaman. Susy Susanti benar karena jika pemain muda lebih mampu dan memiliki karakter yang kuat, fighting spirit dan kemauan, bukan tak mungkin mereka akan menggeser kedudukan pemain yang lebih senior.  

Kini sudah ada Rionny Mainaky, pelatih tunggal putri yang dulu membesut tim putri Jepang sehingga sekarang mereka benar-benar menguasai ajang bulutangkis Dunia. Pebulutangkis putri Jepang sudah kembali mampu bersaing dengan China dan Korea Selatan.

Banyak yang harus dikerjakan oleh Rionny dan yang lebih banyak lagi adalah pekerjaan rumah yang harus dituntaskan oleh para pemain putri itu sendiri. Para pemain tunggal putri ini harus lebih banyak berperang dengan dirinya.

Bravo Bulutangkis Indonesia.

@hensa 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun