Laga klasik antara Brasil dan Argentina selalu meninggalkan kesan sejarah yang sangat berarti. Demikian pula usai laga yang sangat ketat pada semi final Copa America 2019 dimana Brasil berhasil mengalahkan Albiceleste dengan 2 gol tanpa balas. Usai laga tersebut maka terbit pula catatan-catatan baru dari sejarah pertemuan dua kekuatan sepakbola Amerika latin tersebut.
Menurut Copaamerica.com (4/7/19) beberapa catatan terbaru usai laga klasik semi final yang berlangsung Rabu (3/7/19) di Belo Horizonte tersebut yaitu :
Dalam sejarah sepakbolanya, Brasil tidak pernah kalah di kandang melawan Argentina dalam pertandingan resmi. Mereka memiliki delapan pertandingan tanpa kalah di kandang melawan Argentina di semua kompetisi. Rinciannya adalah  7 laga menang dan 1 laga imbang.
Pada ajang Copa America, Brasil telah menyingkirkan Argentina sebanyak lima kali. Kesempatan pertemuan mereka sebelumnya pada saat Brasil menang atas Argentina terjadi di perempat final 1995 dan 1999, dan di final 2004 dan 2007.
Pada laga semi final tersebut, Argentina menghasilkan 10 tembakan lebih banyak dari Brasil. Argentina memiliki 14 tembakan ke gawang sedangkan Brasil hanya 4 tembakan. Namun, pemain Brasil itu mencetak 2 gol dari empat kesempatan yang mereka coba dalam permainan.
Dalam laga semi final itu, pencapaian pemain Brasil, Roberto Firmino telah memberikan assis untuk membantu lahirnya gol pertama dan dia sendiri mencetak gol kedua untuk Brasil dalam laga melawan Argentina di semi final tersebut. Sejauh ini Firmino telah berpartisipasi dalam lima dari sepuluh gol untuk Brasil di Copa Amrica 2019 yaitu  mencetak dua gol dan memberi tiga assist.
Untuk Dani Alves yang telah memainkan pertandingan ke-18 untuk CONMEBOL Copa America melawan Argentina di semi final tersebut. Pencapaiannya telah menyamai 4 pemain top Brasil lainnya yang paling banyak bermain untuk Tim Samba di Copa America.
Sementara itu catatan buruk untuk Lionel Scaloni. Dia adalah pelatih Argentina pertama yang kehilangan dua duel pertamanya dalam laga klasik melawan Brasil di semua kompetisi sejak Cesar Luis Menotti pada 1975.