Argentina menampilkan permainan yang tidak begitu mengesankan dalam 3 laga di fase grup B. Mereka kalah 0-2 dari Kolombia dipertandingan pertama kemudian bermain seri 1-1 dengan Paraguay dan menang 2-0 dengan susah payah atas Qatar.
Pada laga diperempat final, Messi dan kawan-kawan baru memperlihatkan performa yang cukup lumayan atas kemenangan mereka 2-0 lawan Venezuela. Dua gol Tango dicetak Lautaro Martinez dan Giovani Lo Celso.
Dari 5 gol yang sudah diraih Argentina, Lionel Messi sejauh ini baru mencetak 1 gol dan itupun dari titik penalti ketika menahan seri Paraguay. Sergio Aguero juga baru meraih 1 gol ketika tendangannya menembus jala Qatar. Demikian pula dengan Giovani satu golnya di jala Venezuela. Lautaro Martinez menjadi pencetak 2 gol yaitu ketika melawan Qatar dan Venezuela.
Penampilan Messi terlihat seadanya dalam laga-laga tersebut. Sejauh ini masih belum menunjukkan kehebatannya sebagai Pemain Terbaik Dunia. Performa yang belum pada level Messi yang sebenarnya ini patut dimaklumi karena mungkin adanya kejenuhan dirinya setelah mengikuti padatnya kompetisi bersama Barcelona di Eropa.
Kendati begitu Pelatih Scaloni memiliki pendapat bahwa Messi adalah pemain yang sangat berkontribusi dalam tim Argentina di Copa America ini.
"Kontribusi Messi di lapangan penting, jika Anda melihat apa yang dia berikan kepada kami di dalam ruang ganti maka Anda akan berpikir secara berbeda. Saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami begitu senang bisa memilikinya di dalam tim," kata Lionel  Scaloni, pelatih La Albiceleste seperti dilansir ESPN.com (29/6/19).
Scaloni nampaknya masih belum menemukan racikan yang tepat bagi skuadnya. Hal ini terlihat ketika dia masih mencari formasi yang ideal terutama untuk posisi Lionel Messi. Coba kita simak ada tiga formasi yang sudah dicoba diterapkan oleh Scaloni.
Saat bertanding lawan Kolombia, Scaloni menerapkan formasi 4-3-3 dengan Messi ditempatkan pada posisi kanan dari trio penyerang bersama Aguero dan Angel Di Maria. Â Laga kedua melawan Paraguay, formasi berubah menjadi 4-4-2 dengan Messi berada di depan berduet dengan Lautaro Martinez. Pertandingan melawan Qatar kembali Scaloni mengubah formasi menjadi 4-2-3-1 dimana Lionel Messi berada sebagai penyerang bayangan di belakang Sergio Aguero.
Cukup menarik sebenarnya ketika Messi dijadikan penyerang bayangan di belakang Sergio Aguero dalam laga melawan Qatar. Dia memiliki kebebasan melakukan kreasi dan mengatur alur bola yang juga ditunjang dari keseimbangan sistem double pivot. Bukan karena kebetulan lawannya Qatar tetapi melihat keseimbangan transisi dengan skema 4-2-3-1 ini membuat Messi lebih lebih leluasa mengendalikan permainan. Â
Terakhir pada perempat final lawan Venezuela formasi yang digunakan 4-3-3 dengan menempatkan Messi pada posisi kanan dari trio penyerang bersama Aguero dan Martinez. Scaloni rupanya masih ragu ingin menerapkan formasi 4-2-3-1 dan kembali ke 4-3-3 yang lebih menyerang.