Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Pochettino Bicara Tentang Drama Gol di Akhir Laga Liverpool Vs Hotspur

1 April 2019   15:52 Diperbarui: 1 April 2019   16:15 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laga penuh dengan momen dramatis terjadi di Anfield ketika tuan rumah Liverpool berhadapan lawan Tottenham Hotspur, Minggu (31/3/19). Laga tersebut berakhir dengan kemenangan Liverpool 2-1. Nasib tragis harus dialami Hotspur karena gol kemenangan Liverpool tersebut terjadi akibat bunuh diri pemain bek mereka, Toby Alderweireld.

Menurut Premierleague.com (31/3/19), Hotspur sebenarnya menguasai permainan hingga 52 persen dibandingkan tuan rumah Liverpool. Mereka memiliki 11 tembakan ke arah gawang dan dua diantaranya tepat sasaran serta satu berhasil menjadi gol.

Dominasi Hotspur terutama dibabak kedua, mereka berhasil menciptakan beberapa peluang dan satu menjadi gol oleh tendangan Lucas Moura pada menit ke-70 sekaligus menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol Moura adalah hasil assis dari Christian Eriksen dalam satu serangan balik yang cepat. Pada babak pertama menit ke-16 Liverpool sudah unggul lewat gol Firmino dari umpan silang Robertson dari sisi kiri.  

Jurgen Klopp sendiri mengakui bahwa Hotspur mengubah taktik dibabak kedua dan hasilnya benar-benar sangat merepotkan pasukan Liverpool. Taktik Pochettino dibabak kedua tersebut sangat efektif dengan menguasai lini tengah dan keseimbangan tiga bek mereka. Kejeniusan Pochettino terlihat disini dengan mengganti beberapa pemain salah satunya adalah memasukkan Son Heung Min untuk membantu serangan.

Menurut Tottenhamhotspur.com (31/3/19), Manajer Hotspur, Mauricio Pochettino mengatakan: "Kami bereaksi dengan baik, mendominasi di babak kedua dan bermain jauh lebih baik, menciptakan peluang dan seharusnya memenangkan pertandingan. Kami kecewa, sangat kecewa, tapi kami terus berjalan. Dalam sepakbola, Anda tidak bisa terlalu memikirkan hal-hal yang tidak bisa Anda ubah."

Kenyataan pahit seperti ini akan selalu hadir dalam drama sepakbola dimanapun. Pelatih dan pemain harus memahami dengan bijak. Pochettino benar, sepakbola selalu melahirkan momen momen yang seringkali tidak pernah dimengerti setelah hal itu terjadi. Itu berarti upaya apapun memang sudah tidak bisa lagi diubah dan hasil laga harus diterima dengan lapang dada. Gol bunuh diri Alderweireld menjadi bukti pahit yang harus diterimanya.

Bagi Pochettino mungkin tidak masalah dengan hasil laga malam itu. Saat ini baginya dan skuat The Lilywhites harus segera bangkit dan melupakan kenyataan pahit di Anfield. Agenda di depan masih menunggu laga-laga yang juga penting harus dihadapi. Salah satunya adalah laga leg pertama perempat final Liga Champions menjamu Manchester City pada Rabu (10/4/19) pukul 02.00 WIB di Stadion baru mereka, Tottenhamhotspur Stadium (UEFA.com 1/4/19).  

Pochettino harus mampu kembali membangun mental Harry Kane dan kawan-kawan untuk menjalani laga di depan dengan penuh semangat baru. Terutama Toby Alderweireld harus diberikan dukungan penuh baik dari rekan pemain maupun tim pelatih karena dirinya pasti merasa sebagai orang yang paling bersalah malam itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun