Inilah buah dari filosofi menikmati permainan. Bayangkan 7 poin berturut-turut mengejar hingga 20-20 dan menang 23-21. Dari 7 kesempatan itu, satu saja meleset habis sudah untuk Fitriani.
Dua laga inilah yang membuat Fitriani kembali merasakan memiliki keyakinan dengan kemampuannya. Fitriani merasa punya sesuatu yang unggul dalam dirinya. Maka ketika laga tiga game kembali dilewati Fitri di babak perempat final melawan Yeo Jia Min (Singapura), dengan skor 14-21, 21-15, 21-18. Hal itu merupakan bekal tambahan lagi untuk meningkatkan rasa percaya dirinya.
Tahun 2019 menjadi tahun kebangkitan seorang Fitriani yang sudah kembali menemukan jati diri yang sebenarnya. Ada dua turnamen lagi di Januari 2019 ini yaitu Malaysia Masters 15-20 Januari dan Indonesia Masters, 22-27 Januari.
Semoga Fitriani semakin professional dan konsisten.
#hensa #kompasiana #bulutangkisindonesiaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H