Malaysia Masters 2019 berlangsung 15-20 Januari 2019 di Kualalumpur. Ajang ini adalah turnamen yang masuk kategori BWF World Tour Super 500 yang diikuti pemain-pemain papan atas peringkat BWF. Pemain tunggal putri Pelatnas Indonesia yang berpartisipasi diajang ini adalah Fitriani, Gregoria Mariska dan Ruselli Hartawan.
Fitriani adalah sosok pebulutangkis pendiam tidak banyak tingkah seperti remaja seusianya. Gadis bersahaja dan apa adanya ini bahkan tidak memiliki satu akunpun dalam dunia medsos yang jadi tempat mengaktualisasikan dirinya. Mungkin dialah satu-satunya pebulutangkis di Pelatnas yang tidak memiliki akun di medsos termasuk Instagaram.
Oleh karena itulah ketika setahun terakhir ini dirinya merasa terpuruk dalam performa karir bulutangkisnya, Fitriani lebih banyak diam. Namun karena Fitriani tidak memiliki akun medsos maka dirinya merasa beruntung karena tidak ada yang mem'bully' keterpurukkannya.
Sejauh ini tim pelatih tunggal putri dibawah kordinasi Minarti Timur selalu memberikan motivasi kepada Fitriani. Minarti memaklumi selama ini Fitriani mengalami rasa percaya dirinya yang menurun akibat kegagalan demi kegagalan. Padahal potensi gadis ini menjadi pemain besar sangat terbuka.
Bicara mengenai bakat Fitriani, seorang Susy Susanti saja pernah menilai bahwa Fitri memiliki prospek cerah dalam karir bulutangkisnya. Gaya permainannya yang mirip dengan dirinya adalah salah satu alasan bahwa Fitriani adalah pemain yang bisa dibentuk menjadi tangguh.
Fitriani memiliki variasi pukulan dengan teknik permainan yang semakin matang. Namun hal tersebut harus ditunjang dengan stamina dan kebugaran yang prima. Satu hal lagi yang paling penting adalah mental dalam menghadapi setiap kemungkinan yang terjadi di lapangan.
Rupanya persoalan mental psikologis inilah yang selama ini dihadapi oleh Fitriani. Krisis rasa percaya diri yang harus disingkirkan. Â Oleh sebab itulah Minarti Timur lebih fokus membenahi hal ini. Â Minati menuntut Fitri agar lebih berani bermain dengan filosofi menikmati permainan dengan gembira.
Menerapkan reli-reli sebagai andalannya selama ini. Kemudian melakukan serangan cepat dengan smash atau drop shot tajam. Fitri harus siap lelah dan lebih nekat dengan berusaha mengembalikan bola-bola sulit dari lawan. Satu hal lagi yang terpenting adalah melakukan permainan lebih rapi mengurangi kesalahan sendiri.
"Saya coba meyakinkan Fitri untuk berpikir positif dan menikmati setiap permainan yang dijalani, yang penting jangan mau kalah dan lebih berani, dan mendekatkan diri dengan Tuhan membuat Fitri lebih tenang dan focus." Demikian kata Minarti Timur seperti dilansir Badmintonindonesia.org (12/1/19).
Fitriani kini sudah mulai bisa menikmati permainan tanpa harus menanggung beban berat. Jika mampu menikmati permainan maka keberanianpun muncul dan semua kemampuan yang dimilikinya keluar dengan sendirinya.
Pada ajang Thailand Masters 2019 hal tersebut sudah terbukti. Seperti diwartakan BWFbadminton.com (13/1/19), di babak pertama, Fitri mengalahkan Lee Ying Ying (Malaysia), dengan skor 18-21, 21-9, 23-21. Ada momen yang perlu dicermati yang terjadi di game ketiga. Fitri yang tertinggal jauh 13-20, ternyata mampu mengejar dan balik mengungguli lawan hingga memenangkan pertandingan.