Bima Sakti, pelatih Timnas Garuda tuntas menyelesaikan tugasnya seusai skuat asuhannya menahan imbang tanpa gol pasukan The Azkals Filipina. Laga yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno Minggu (25/11/18) malam merupakan laga perpisahan bagi Bima Sakti karena sudah dipastikan dirinya berhenti menangani Timnas Garuda dan akan digantikan oleh Pelatih asal Brazil atau Belanda.
Ada dua kandidat kuat yang akan menangani Timnas Senior yaitu Stefano 'Teco; Cugurra (Brazil) dan Robert Rene Alberts (Belanda). Teco saat ini masih terikat kontrak dengan Persija Jakarta sedangkan Rene Albert menangani PSM Makasar. Mereka sudah lama berkecimpung dalam dunia sepakbola Indonesia sehingga sudah paham benar karakter sepakbola Nasional.
Dua klub ini masih sedang bersaing meraih gelar Juara Liga 1 2018 dimana PSM Makasar masih memimpin diperingkat satu unggul 1 poin dari Persija diposisi kedua klasemen sementara Liga 1 hingga laga ke-32. Masih tersisa 2 laga lagi untuk penentuang juara.
Baca artikel terkait : Mantan Pelatih Inggris Bicara Timnas Garuda
Yunus Nusi, salah satu anggota Exco PSSI yang mengikuti Rapat pada malam itu, Minggu (25/11/18) seusai laga Indonesia vs Filipina mengatakan kepada para pewarta bahwa dirinya sudah memiliki kandidat untuk menjadi pertimbangan dalam rapat Exco berikutnya.
"Secara pribadi saya akan mengajukan Fakhri Husaini naik level ke Timnas U-19, sementara Indra Sjafri ke U-22. Untuk senior, bisa asing dan lokal. Saya berencana mengajukan nama pelatih Persija Jakarta dan PSM Makassar. Tapi ini baru pendapat pribadi yang akan saya sampaikan ke rapat exco selanjutnya," demikian kata Yunus seperti dilansir oleh Fourfourtwo.com (25/11/18).
Berbicara filosofi sepakbola, baik Teco maupun Rene Albert sudah sangat paham apa yang akan mereka terapkan. Filanesia yang saat ini menjadi filosofi pegangan sepakbola Nasional sudah dipahami juga. Artinya jika nanti Timnas senior diarsiteki salah satu dari Teco atau Rene Albert maka filosofi tersebut akan berjalan dengan baik.
Formasi baku Timnas Garuda peninggalan Luis Milla adalah 4-2-3-1 bisa dimodifikasi menjadi 4-4-3 atau 4-5-1. Formasi tersebut sudah terbiasa diterapkan oleh klub-klub yang ada di Liga 1. Jika ada formasi 4-4-2 yang biasa diterapkan Persib Bandung oleh Mario Gomez namun belakangan mereka juga tetap menerapkan 4-2-3-1.
Skuat penunjang Timnas Senior yaitu Timnas U-23 dan Timnas U-19 juga harus sejalan dengan filosofi yang ada. Keberadaan Indra Sjafri dan Fakhri Husaini di sana sudah tepat. Mereka berdua yang mengasuh skuat anak-anak muda sebelumnya dan tahun 2019 usia mereka sudah beranjak ke level usia di atasnya.
Sepakbola Indonesia harus tetap optimis menatap ke depan. Bravo Merah Putih.