Bayern Munich memasuki musim baru di Bundesliga bersama Niko Kovac. Â Pelatih asal Kroasia ini telah membuat beberapa perubahan yang penting dalam menata formasi pemain di klub asal Munich ini. Kovac rupanya sudah mempersiapkan seorang defender muda berusia 22 tahun untuk mengantisipasi hijrahnya Jerome Boateng ke Paris Saint-Germain (PSG). Akhir-akhir ini Boateng (29 tahun) memang dirumorkan sangat diminati oleh klub kaya Prancis tersebut.Â
Terlepas dari apakah Jerome Boateng (29) tetap atau harus pindah ke PSG, maka sosok pemain muda ini menjadi kandidat kuat di pusat pertahanan Bayern Munich. Ya benar dia adalah Niklas Sle. Namun hadirnya pemain muda ini justru harus mengorbankan pemain senior, Mats Hummels, yang sejauh ini reguler berduet dengan Boateng di jantung pertahanan Bayern.
Tentang tiga bek tengah Die Roten, Nikko Sle, Jerome Boateng dan Mats Hummels, pelatih Bayern Munich Niko Kovac mengatakan kepada Sport Bild.bild.de (24/8/18) sebelum Bundesliga bahwa melawan Hoffenheim dia hanya akan mempertimbangkan dua pemain untuk starting eleven.
Maka Hummels harus menghadapi kenyataan untuk pertama kali menemukan dirinya berada di bangku cadangan. Hummels memang kecewa menghadapi kenyataan ini namun dirinya selalu profesional sebagai seorang pemain yang selalu berkomitmen kuat kepada klub.
"Saya telah mendengar banyak tentang dia, tetapi dia telah melampaui semua harapan berkali-kali. Apa yang dilakukan pria ini setiap hari untuk pekerjaannya, sangat menarik. Selain bakat alam yang hebat juga memiliki bakat yang brutal. Sosok seperti ini bisa menunjukkan sesuatu kepada pemain muda." Demikian kata Kovac dalam sebuah wawancara dengan "Sddeutsche Zeitung" seperti dikutip oleh Sport Bild.bild.de (17/8/18).
Penilaian Kovac memang terbukti benar dalam laga perdana Bundesliga, pada saat The Frenchman, Kingsley Comen mengalami cedera serius robekan ligamen syndesmotic, Arjen Robben masuk menggantikannya di akhir babak pertama. Robbenpun dengan pantas membuktikan kualitas dirinya ketika mencetak sebuah gol untuk menggenapkan kemenangan 3-1 atas Hoffenheim di menit akhir.
Robben memang pernah merasa kecewa ketika Niko Kovac lebih memilih Kingsley Coman sebagai starter daripada memilih dirinya dalam laga perdana Bundesliga di Allianz Arena tersebut. Namun Robben tetap menghormati keputusan tersebut dan harus siap saat dibutuhkan. Itulah yang dilakukan Robben.
Start Bayern di Bundesliga ini juga telah membuka memory seorang Arjen Robben. Dia mengakui bahwa pada awalnya ketika pindah ke Bayern ada perasaan skeptis, apakah ini benar-benar langkah karir yang tepat. Simak tutur cerita memory Arjen Robben di bawah ini.
"Setelah debut profesional saya di Groningen, saya menghabiskan dua tahun di Eindhoven. Itu adalah langkah besar bagi saya di Belanda untuk meninggalkan rumah pada usia 18 tahun. Pada usia 20, saya akan pergi ke luar negeri, tiga tahun di Chelsea, klub besar. Lalu dua tahun Madrid. Lalu Bayern datang dan saya membuat keputusan. Awalnya saya skeptis, saya tidak tahu apakah itu keputusan yang tepat, "kata Robben dalam wawancara dengan FC Bayern.com (22/8/18).
Namun kini setelah beberapa tahun sudah terbukti bahwa keraguan itu kemudian menghilang. Robben sekarang merasa yakin bahwa dulu dirinya sudah mengambil keputusan yang tepat untuk berkarir di FC Bayern.