Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belgia Korban Sepak Bola Pragmatis ala Didier Deschamps

11 Juli 2018   14:44 Diperbarui: 11 Juli 2018   15:10 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi Pemain Prancis (Foto FIFA.com)

Sepakbola pragmatis yang cerdas model Didier Deschamps kembali menelan korban. Adalah seorang Samuel Umtiti yang telah berhasil membawa kembali Prancis menuju final Piala Dunia 2018 setelah sundulannya menggetarkan gawang Belgia yang dikawal Thibout Courtois di Saint Petersburg Rabu dini hari (11/7/18). Final ini adalah untuk ketiga kalinya bagi Prancis dalam 20 tahun terakhir.

Terakhir Prancis menjadi finalis pada edisi tahun 2006 namun dikalahkan Italia yang saat itu terkenal dengan insiden tandukan Zinedine Zidane.   

Budweiser Man of the Match sangat pantas diberikan kepada Umtiti karena performa pemain Barcelona berusia 24 tahun ini begitu luar biasa. Bagaimana penampilannya yang mampu membuat perbedaan di depan namun tetap kokoh di belakang. Samuel Umtiti yang memiliki nilai market 60 juta Euro yang mulai melakukan debutnya 3 Juli 2016 bersama Les Bleus ini sudah memiliki 24 caps dan torehan 3 gol (Transfermarkt.com 20/5/18).

Pelatih Belgia, Roberto Martinez menerapkan formasi 3-5-2, mulai mendominasi penyerangan sejak awal melalui trio mereka Kevin De Bruyne, Eden Hazard dan Romelu Lukaku dibantu oleh Chadli dari sisi kanan.

Baca Artikel Terkait : Jelang Prancis Vs Belgia, Duel Ketat Paul Pogba dan KDB?

Serangan mereka begitu bergelombang. Beberapa peluang mereka dapatkan melalui tendangan Hazard yang diamankan Umtiti dan satu lagi peluang emas untuk menjadi gol adalah tendangan kaki kiri Alderweilerd di dalam kotak penalti pada menit ke 21 namun berhasil dengan gemilang ditepis kiper Prancis, Hugo Lloris.

Penjaga gawang Prancis, Hugo Lloris (Foto Skysports.com)
Penjaga gawang Prancis, Hugo Lloris (Foto Skysports.com)
Melihat catatan FIFA.com (11/7/18), Belgia dengan penguasaan bola hingga 60% menunjukkan mereka benar benar melakukan attacking football. Formasi yang diterapkan Martinez memang menuju kearah penyerangan total mereka. Namun Martinez lupa Didier Deschamp sudah mengantisipasinya dengan cara serangan balik yang efektif melalui double pivot mereka, Kante dan Pogba.

Prancis akhirnya mulai keluar menyerang skema serangan balik mereka sangat efektif melalui Pogba dan Kante. Sebuah peluang emas ketika umpan matang Pogba kepada Mbappe namun masih belum berhasil dijangkau. Sementara umpan jauh Griezmann yang diterima Mbappe lalu disodorkan kepada Giroud adalah peluang emas lainnya untuk menjadi gol di depan gawang Belgia. Sayang sekali Giroud tidak sempurna menendang bola.

Sesungguhnya laga ini sangat berimbang saling serang maka sangat wajar jika banyak yang memprediksi akan terjadi adu tendangan penalti untuk menentukan pemenang diantara mereka. Pada laga yang sarat dengan tensi tinggi dan kemampuan teknik serta strategi yang berimbang, maka hanya faktor non teknis yang akan menjadi penentu yaitu fokus dan konsentrasi tinggi. Rupanya hal inilah yang masih memihak pada Prancis ketika pemain belakang Belgia kehilangan fokus mengantisipasi sundulan Umtiti ke gawang Courtois di menit ke 51 itu.

Gol Umtiti ini juga membuktikan bahwa fokus pemain belakang Belgia terlalu tertuju kepada para penyerang Prancis seperti Mbappe, Griezmann dan Giroud. Mereka mengabaikan pemain belakang seperti Umtiti. Pemain Barcelona ini luput dari perhatian mereka dan sundulannya dari umpan tendangan sudut harus mengakhiri mimpi The Red Devils.

Nampak sekali kematangan bermain model Prancis ini lebih menonjol dibandingkan para punggawa Belgia. Transisi bermain menyerang dan bertahan pasukan Didier Deschamp ini sangat seimbang. Kini terbukti bahwa penggunaan tiga bek yang diterapkan oleh Martinez sangat riskan dengan serangan balik Prancis. Beberapa kali mereka keteteran menerima umpan balik dari Pogba misalnya yang memberikannya kepada Mbappe yang memiliki kecepatan.    

Selamat untuk Prancis yang berhasil menuju final sambil menunggu pemenang antara Kroasia dan Inggris. Mari kita nikmati Piala Dunia 2018 dengan penuh kegembiraan. Sambil menanti Sang Juara jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.  

#hensa11072018 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun