Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Harry Kane Memburu Mimpi, Inggris Bermain Tanpa Nyali

4 Juli 2018   15:46 Diperbarui: 4 Juli 2018   15:49 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Harry Kane (Foto FIFA.com)

Harry Kane berhasil meraih Budweiser Man of the Match ketika Inggris berhasil mengalahkan Kolombia 4-3 dalam drama adu penalti di Stadion Spartak Moscow, Rabu 4 Juli 2018 pukul 01.00 WIB. Laga yang ketat penuh letupan emosi dengan tensi tinggi ini akhirnya harus diselesaikan dalam adu penalti setelah dalam 90 menit waktu normal dan 30 menit perpanjangan waktu skor masih sama kuat 1-1.

Empat pemain Inggris berhasil menyarangkan bola ke gawang Kolombia dalam adu penalti tersebut. Hanya satu yang gagal dalam tendangan penalti adalah  Jordan Henderson yang tedangannya dapat di blok penjaga gawang Kolombia, Ospina. Sedangkan dari Kolombia ada dua pemain yang gagal menembus gawang Inggris yaitu Mateus Uribe dan Carlos Bacca. Mereka tendangannya membentur mistar dan satu tendangan lainnya dapat diblok oleh penjaga gawang Inggris, Pickford.

Kemenangan ini membawa Inggris menuju perempat final melawan Swedia dan membuka peluang Harry Kane dalam perburuan untuk meraih Adidas Golden Boot sebagai pencetak gol terbanyak dalam turnamen ini. Dalam catatan FIFA.com (4/7/18) Harry Kane masih memimpin peraihan gol terbanyak dengan 6 gol mengungguli pesaingnya Ronaldo 4 gol dan Romelu Lukaku 4 gol. Kane tinggal bersaing dengan Lukaku karena Ronaldo sudah tersisih dari persaingan setelah Portugal dikalahkan Uruguay di babak 16 besar.    

Dengan enam gol ini, Harry Kane juga telah melampaui rekor striker Inggris lainnya Geoff Hurst (5 gol) sekaligus berada diposisi kedua sebagai pencetak gol terbanyak bagi Tim Tiga Singa di Piala Dunia setelah Gary Lineker  dengan 10 gol. Kane juga menjadi orang Inggris kedua setelah Lineker yang mencetak enam gol pada satu Piala Dunia.

Selebrasi Tim Inggris (Foto FIFA.com)
Selebrasi Tim Inggris (Foto FIFA.com)
Menarik disimak, Southgate menerapkan formasi 3-5-2 dengan menempatkan pertahanan sistem 3 bek yang diisi oleh Maguere dan Walker mengapit seorang libero Stones. Dua sayap mereka adalah Young dikiri dan Trippier di kanan dengan 3 gelandang yaitu Dele Ali, Lingard dan Henderson. Sedangkan duet ujung tombak Tiga Singa adalah Harry Kane dan Raheem Sterling.

Skema bermain Inggris ini menyerang apalagi dengan 3 gelandang mereka yang aktif membantu serangan baik dari sisi sayap maupun umpan terobosan langsung ke kotak penalti. Pergerakkan Lingard, Dele Ali dan Henderson benar-benar menguasai lini tengah. Tidak heran jika Inggris mendominasi permainan paling tidak hingga terjadi gol hasil tendangan penalti Harry Kane menit ke 57.

Setelah unggul 1-0 ini, Inggris mulai menurunkan tempo permainan yang justru menjadi boomerang bagi mereka. Mengulur waktu dengan berbagai cara adalah sikap yang tidak elok  walaupun itu dibernarkan dalam permainan sepakbola. Kolombia merasa memiliki momentum untuk menyamakan kedudukan. Akhirnya hal tersebut terwujud dimasa injury time menit ke 93 ketika sundulan Mina tidak bisa diselamatkan kiper Inggris, Pickford.

Pada babak kedua tersebut Inggris bermain tanpa nyali. Berbeda dengan Kolombia yang pemainnya terus bergerak membuka ruang dan peluang mencetak gol. Falcao berjuang di depan didukung oleh Cuadadro dan Sanchez. Mereka begitu tinggi semangat militannya dan layak jika akhirnya berhasil menyamakan kedudukan, walaupun akhirnya harus kalah dalam adu penalti.

Secara keseluruhan melihat performa Inggris saat bermain melawan Kolombia belum memperlihatkan penampilan yang layak sebagai kandidat juara Dunia. Walaupun Harry Kane sangat cemerlang namun permainan tim secara keseluruhan terutama di babak kedua sangat jauh dari harapan para fans mereka.  

Jika Inggris masih bermain seperti performa mereka saat melawan Kolombia maka lampu merah sudah menanti di perempat final yaitu ancaman dari Swedia. Bagaimanapun pantas ucapan selamat diberikan kepada Tim Tiga Singa ini atas keberhasilan mereka lolos ke perempat final Piala Dunia 2018. Menunggu kiprah mereka selanjutnya tapi jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.

#hensa4072018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun