Â
Sebuah pertanyaan apakah Messi mampu membuka peluang untuk Argentina lolos dari fase grup? Jawabannya harus dibuktikan di lapangan hijau bersama penampilan Lionel Messi dan Tim Tango dini hari nanti.
Laga menghadapi Kroasia ini adalah laga hidup mati yang wajib dimenangkan Argentina setelah ditahan imbang Islandia jika mereka ingin membuka peluang lolos dari fase grup. Saat ini Argentina masih berada di posisi kedua dengan 1 poin dibawah Kroasia yang memimpin grup D. Matchday kedua grup D Argentina vs Kroasia berlangsung di Nizhny Novgorod Stadium Nizhny Novgorod, 22 Juni 2018 pukul 01.00 WIB (FIFA.com 20/6/18).
Mari kita lihat performa kedua tim dalam pertandingan internasional terakhir mereka pada tahun 2018 ini. Menurut Skysports.com (19/6/18) Argentina sudah memainkan 4 laga dengan meraih 2 kali kemenangan, 1 kali kalah dan 1 kali draw. Dua kemenangan Argentina diraih atas Italia 2-0 (23 Maret) dan 4-0 atas Haiti (30 Mei).
Sedangkan kekalahan 1-6 ketika berhadapan dengan Spanyol pada 27 Maret 2018 merupakan kekalahan terburuk. Kekalahan ini harus menjadi catatan penting bagi pelatih Sampaoli. Satu laga penting lagi adalah dalam pertandingan fase grup D di Piala Dunia 2018 yaitu bermain seri dengan Islandia.
Melihat catatan tersebut, Kroasia adalah lawan yang harus diwaspadai oleh Argentina karena performanya dalam kondisi yang sedang menanjak grafiknya. Luka Modric sebagai motor serangan merupakan ancaman tersendiri bagi pertahanan Tim Tango. Modricpun sudah hafal bagaiamana permainan Messi jika mereka harus berduel di lapangan tengah karena mereka sudah sering bertemu dalam El Clasico di La Liga Spanyol.
Selain Modric, ada Ivan Rakitic di lini tengah Kroasia. Dia adalah teman seklub Messi di Barcelona yang sudah jelas sangat mengetahui banyak bagaimana sejauh ini kemampuan Messi. Modric dan Rakitic merupakan motor lini tengah Kroasia plus striker Juventus, Mario Mandzukic adalah penyerang yang harus dijaga dengan baik oleh bek bek Argentina.
Suatu hal yang menjadikan problem serius dalam Tim Argentina ini adalah ketergantungannya kepada Messi. Hampir semua skema serangan Argentina selalu dimulai dari kaki Messi. Jorge Sampaoli sebagai pelatih harus merancang dengan baik agar pola bermain mereka tidak mudah dibaca oleh lawan. Namun jika tetap selalu mengandalkan ketrampilan Messi sebagai motor serangan maka akan menjadikan kesulitan yang serius bagi Agentina untuk memenangkan laga ini.
Sampaoli harus berani merubah formasi ini menjadi 4-3-3 dimana Messi menjadi trio bersama Di Maria dan Aguero. Bisa juga Higuain masuk sebagai starter. Sementara Mascherano dan Biglia harus ditemani satu lagi gelandang serang untuk memperkuat lini tengah yang harus bersaing memperebutkan area lini vital ini dengan Luka Modric dan Ivan Rakitic.