Kekalahan dalam suatu laga sepakbola adalah hal yang lumrah. Hal itu menjadi suatu keistimewaan jika kekalahan bisa dipahami dengan lega penuh kesadaran. Apalagi kekalahan yang terjadi akibat kesalahan sendiri seperti yang dialami oleh Loris Karius dan Jonathan Bauman. Dua sosok ini merupakan pemain yang mengakibatkan klub mereka mengalami kekalahan pahit.
Kiper Liverpool, Karius melakukan blunder dua kali, akibatnya Liverpool kalah 1-3 dari Real Madrid dalam final Liga Champions 2018 Minggu (27/5/18) (UEFA.com 27/5/18). Sedangkan Jonathan Bauman yang ketiban sial melakukan Own Goal. Hal itu terjadi di menit 55 ketika kemelut di depan gawang, Herman Dzumafo yang coba menyundul bola, ternyata bola malah mengenai tubuh Jonathan Bauman meluncur mulus ke gawang sendiri (Liga-indonesia.id 31/5/18). Â Â
Seperti halnya Jurgen Klopp yang menyikapi kekalahan tim asuhannya dengan bijak,  bukan karena kesalahan Loris Karius, begitu pula Gomez mengungkapkan bahwa  kekalahan tersebut murni kesalahannya. Apa yang terjadi dengan Karius dan Bauman bisa pula terjadi pada pemain lain di dunia sepakbola. Kejadian yang sangat manusiawi.
"Ya kita memang kehilangan lima pemain. Karena para pemain itu selalu bermain sebagai starter. Tapi kita mencoba opsi lain. Tapi terkadang pemain tampil bagus, terkadang buruk. Namun, it's okay, silakan salahkan saya sebagai pelatih."
Gomez mengakui, absennya lima pemain pilar berpengaruh terhadap permainan tim. Namun diapun mengakui bahwa hal tersebut bukan sebuah alasan yang mengakibatkan kekalahan. Performa Persib yang sangat jauh dari perkiraan dengan permainan yang monoton dan mudah dibaca adalah alasan yang masuk akal sehingga mereka kalah.
Selain itu taktik Bhayangkara yang menggunakan pola serangan balik sangat efektif dengan dimotori oleh Paulo Sergio dan Herman Dzumafo. Mereka benar-benar merepotkan barisan pertahanan Persib Bandung. Tanpa Ezechiel, Persib benar-benar kehilangan ketajamannya. Jonathan Bauman yang berduet dengan Airlangga Sucipto belum bisa berbuat banyak.
Bauman seakan bermain kesepian tanpa tandemnya, Ezechiel. Beberapa kali umpan silang dari sisi sayap tidak mampu diselesaikan dengan baik. Sangat terasa sekali permainan Persib hilang auranya tanpa Ezechiel, pemain asal Chad ini. Sementara kekuatan sayap yang ditinggalkan Febri masih bisa ditutup oleh Billy Kerap. Â Â
Sepuluh menit menjelang laga usai, Gian Zola masuk untuk memperkuat serangan Persib. Bagi Zola ini merupakan pertama kalinya kembali ia bermain memperkuat Maung Bandung. Sentuhan bola pertama hampir saja menjadi gol namun tendangan kaki kirinya teralu lemah sehingga bisa diamankan kiper Bhayangkara. Melihat performa 10 menit yang ditampilkan Zola maka sangat layak dirinya bisa dijadikan starting eleven suatu hari nanti.
Kadang-kadang kekalahan terjadi bukan karena lawan membuat gol namun justru gol itu terjadi karena kesalahan sendiri. Namun itu adalah hal yang sangat manusiawi bisa terjadi dan dialami oleh siapapun. Mungkin ini yang saat ini sudah bisa dipahami oleh Bobotoh yang bisa menerima kekalahan klub kesayangan mereka di kandang sendiri Stadion GBLA.
Selamat kepada Bhayangkara FC yang bermain sangat cerdas. Persib Bandung harus tetap tegakkan kepala karena masih ada laga esok hari yang harus kalian menangkan. Salam sepakbola damai demi NKRI.