Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Usai Final Liga Champions, Keberuntungan Sergio Ramos Berlanjut

31 Mei 2018   05:30 Diperbarui: 31 Mei 2018   05:40 770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sergio Ramos (Foto Skysports.com)

Sosok satu ini sejak final Liga Champions antara Real Madrid versus Liverpool Minggu (27/5/18) telah menjadi sorotan penggemar sepakbola di seluruh Dunia. Malam itu dalam duel di daerah pertahanan Real Madrid, Ramos menjatuhkan Mohamed Salah dengan cara mengunci dan menarik tangan kirinya sehingga menyebabkan cedera pada bahunya

Insiden Ramos ini membuat marah penggemar Liverpool dan rakyat Mesir karena cedera bahu Mohamed Salah sehingga memaksanya harus meninggalkan lapangan dengan menangis kesakitan sebelum babak pertama usai. Cedera ini juga mengancam Mo Salah tidak bisa bermain bersama Tim Mesir di Piala Dunia Rusia 2018.

Sebagian orang mengatakan bahwa cara Ramos ini seperti seorang pegulat atau peyudo. Sebagian lainnya menganggap bahwa apa yang dilakukan Ramos merupakan cara yang wajar dari seorang defender. Sampai sekarangpun perbedaan pendapat tersebut masih menjadi polemik yang menarik untuk dibahas. Tentu saja fans Real Madrid menganggap suatu hal yang lumrah jika seorang defender menjaga daerah terlarangnya. Sementara fans Liverpool sudah pasti menyalahkan Ramos dan menganggapnya sudah bertindak mencederai Mo Salah. 

Dalam suasana polemik tersebut, Asosiasi Judo Eropa sangat tertarik ikut mengomentari apa yang dilakukan Ramos. Menurut mereka, teknik kuncian lengan sambil menjatuhkan diri adalah sebuah teknik terlarang dalam judo.

"Waki-gatame (kuncian lengan) adalah teknik yang berbahaya. Itulah mengapa teknik tersebut tak dibolehkan sebagai transisi untuk melakukan ne-waza (kuncian di lantai). Apa yang kalian pikirkan terhadap pelanggaran di Final Liga Champions kemarin?" ucap Asosiasi Judo Eropa (CNNIndonesia.com 29/5/18).

Pernyataan dari Asosiasi Judo Eropa tersebut kembali menimbulkan spekulasi sebenarnya cara seperti apa yang telah dilakukan oleh Ramos terhadap Mohamed Salah. Namun faktanya yang terjadi bahwa Wasit yang berada di sana, saat kejadian itu berlangsung, tidak bertindak apa apa. Hal ini menjadi pertanyaan banyak pihak. Ada satu insiden lagi di babak pertama yaitu saat Ramos melakukan pelanggaran serius terhadap kiper Liverpool, Loris Karius di depan gawang Liverpool namun juga tidak terlihat Wasit.

Menurut Skysports.com (29/5/18), UEFA (Asosiasi Sepakbola Eropa) memiliki aturan yang memungkinkan kasus-kasus dibuka khusus untuk kasus-kasus pelanggaran serius yang tidak dilihat oleh perangkat pertandingan. Namun untuk Final Liga Champions ini, UEFA mengatakan aturan "tidak diterapkan dalam kasus ini." UEFA pun menambahkan bahwa "tidak ada protes lain yang diajukan." Ya nampaknya kasus yang banyak menimbulkan polemik dalam laga panas Madrid vs Liverpool malam itu harus hilang begitu saja.

Maka Sergio Ramos pun akhirnya telah berhasil terhindar dari tindakan hukuman UEFA akibat pelanggaran disiplin untuk pertandingan off-the-ball dengan Loris Karius di final Liga Champions Minggu (27/5/18). Fakta tersebut adalah ketika Kapten Real Madrid memukul kiper Liverpool di kepala dengan sikut kanannya saat serangan Real Madrid ke gawang Liverpool. Fakta yang lain yang mungkin tidak pernah terungkap hingga kapanpun adalah fakta teknik bantingan judo yang mematikan yang harus dirasakan Mo Salah.

 Fans Real Madrid selalu mengatakan bahwa Ramos sejak dulu memang memiliki karakter bermain seperti itu. Tentu saja hal ini juga nanti akan berlaku untuk Tim Spanyol yang berlaga di Piala Dunia Rusia 2018. Tidak sabar menunggu aksi-aksi Ramos selanjutnya terutama kiprahnya bersama Spanyol.

#hensa31052018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun