Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Setelah Coppa Italia, Apakah Malam Ini Scudetto Diraih Juventus?

13 Mei 2018   16:36 Diperbarui: 13 Mei 2018   16:44 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juventus (Foto REUTERS/Stefano Relandini)

Final yang berlangsung di Olimpico Roma kembali menorehkan sejarah bagi Juventus dengan merebut Coppa Italia ke 4 secara berturut-turut. Dalam final itu I Bianconeri mengalahkan AC Milan 4-0 (Calciomercato.com 10/5/18). 

"Kami akan menghadapi tim yang dapat memberi kami kesulitan dari situasi bola mati dengan pemain yang sangat teknis sehingga kami harus sangat fokus dan seimbang. Saya mengharapkan anak-anak untuk memberikan kepada para pendukung, klub dan saya, malam lainnya yang luar biasa." Kata Allegri sebelum laga final tersebut seperti dilansir Juventus.com (8/5/18). Tekad tersebut akhirnya mampu diwujudkan skuat Juventus.

Setelah berhasil meraih Coppa Italia, Juve akan bermain melawan AS Roma dalam laga berikutnya di kompetisi Serie A. Mereka hanya memerlukan 1 poin saja dari dua pertandingan tersisa untuk memenangkan gelar liga Serie A tahun ini. Bahkan tanpa meraih poin dalam dua laga tersisa pun Juventus tetap berpeluang besar memenangi mahkota juara Serie A Italia ketujuh secara beruntun.

Menurut Goal.com (10/5/18), saat ini Juventus mengantongi 91 poin unggul enam poin dari Napoli dengan 85 poin dengan sisa dua giornata. Meski jarak ini masih dapat dikejar, namun Napoli membutuhkan mukjizat untuk menjegal Juventus kembali meraih podium juara. 

Aturan di Serie A menerapkan sistem rekor head-to-head apabila ada dua tim yang memiliki nilai sama, lalu selisih gol kalau hasil pertemuan dua klub tersebut imbang.

Dalam hal head to head baik Juve maupun Napoli, mereka saling mengalahkan di kandang lawan dengan skor identik 1-0. Oleh karena itu jika mengikuti aturan yang berlaku di Serie A maka selisih gol adalah penentu Scudetto. 

I Bianconeri sangat superior dalam hal ini, mereka mencatatkan  surplus 61 gol sementara I Vesuviani hanya surplus 45 gol.

Hal ini hanya terjadi jika Napoli mampu mengejar poin menyamakan dengan perolehan poin Juventus artinya Napoli harus meraih  6 poin penuh dari 2 sisa laga mereka dan Juventus kehilangan poin dari 2 laga tersisa. Perbedaan surplus gol yang terlalu besar menjadi faktor kesulitan bagi Napoli untuk bisa menggagalkan Scudetto Si Nyonya Tua. 

Faktanya, Juventus hanya memerlukan tambahan cukup satu poin saja dalam 2 laga tersisa mereka maka kembali skuat asuhan Allegri ini menyambar status Campioni d'Italia.

Bisa jadi keajaiban Napoli itu tidak pernah terjadi. Jika ini benar maka Liga Serie A menjadi kompetisi rutin bagi kemenangan Juventus sebagai Scudetto yang membuat para penggemarnya menyambut gembira. Luar biasa gelar Coppa Italia 4 tahun berturut-turut dan Scudetto 7 tahun bertutur-turut.

Catatan impresif Juventus ini malah menjadi pertanyaan bagi sebagian besar penggemar Serie A. Kemanakah klub klub lainnya? Seolah mebiarkan Juventus berpesta juara sendirian. Sungguh sungguh ini adalah kompetisi yang tidak sehat. Liga Serie A sangat membutuhkan revolusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun