Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

2 Gol Pemain Berdarah Indonesia Ini Belum Cukup Membawa Roma ke Final

3 Mei 2018   06:23 Diperbarui: 3 Mei 2018   09:51 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Radja Nainggolan (Foto AFP/Getty Images)

Liverpool selamat dari terkaman Serigala Roma di Stadion Olimpico untuk mencapai final Piala Eropa yang kedelapan dengan keunggulan agregal 7-6 atas  AS Roma. Liverpool telah memecahkan rekor sepanjang masa untuk koleksi gol mereka dalam satu musim Liga Champions UEFA.

Laga leg kedua pertandingan semi final mereka dengan Roma pada hari Rabu (3/5/18), The Reds mencetak dua gol untuk mengambil total koleksi mereka menjadi 46 gol dari 14 laga berarti rerata 3,29 per laganya. Pencapaian ini sudah melampaui apa yang dilakukan oleh Barcelona pada Liga Champions musim 1999/2000 dengan jumlah 45 gol dari 16 laga atau rerata 2,81 (UEFA.com 3/5/18).

Produktivitas para penyerang Liverpool yang sangat mengesankan terutama dari trio Mohamed Salah, Firmino dan Sadio Mane. Penampilan mereka dalam laga leg kedua di kandang Roma juga sangat impresif dan Sadio Mane, salah satu dari mereka mencetak satu dari dua gol Liverpool malam itu. Gol ini terjadi pada 9 menit saat laga berlangsung. Terlalu cepat AS Roma harus menerima gol dari Sadio Mane ini sehingga mereka memikul beban berat untuk mengejar defisit gol mereka saat kalah 2-5 di Anfield pekan lalu.

Mohamed Salah, Firmino dan Sadio Mane (Foto UEFA.com)
Mohamed Salah, Firmino dan Sadio Mane (Foto UEFA.com)
Setelah gol bunuh diri dari James Milner, Roma terlihat mulai kembali menata harapannya namun lagi-lagi tekanan gol Liverpool yang kembali unggul 2-1 melalui sundulan Georginio Wijnaldum.

Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco merasa kagum dengan semangat skuatnya ketika mereka dalam tekanan ketinggalan 1-2 hingga turun minum.

"Para pemain telah melakukan sesuatu yang luar biasa dan saya dapat meyakinkan Anda bahwa itu tidak mudah bagi para pemain untuk bangkit setelah tertinggal 1-2 saat turun minum. Itu hampir menjadi pertandingan yang sempurna. Semua ini sudah berlalu namun laga ini untuk meyakinkan kita bahwa kita dapat bersaing di level ini," kata Di Francesco seperti dirilis oleh  UEFA.com (3/5/18).

Sepanjang babak kedua pasukan gladiator Roma terus menekan untuk mendapatkan gol hingga datanglah dari kaki Edin Dzeko memanfaatkan bola rebound tendangan El Shaarawy yang ditepis Kiper Liverpool, Loris Karius. Menguasai jalannya pertandingan hingga 56%, pasukan Roma ini memang luar biasa spiritnya untuk memenangkan laga ini.  

Mereka tidak kenal putus asa terus membombardir pertahanan kokoh Liverpool dari kedua sayap mereka.  Benteng The Reds akhirnya kembali bobol 4 menit sebelum laga usai dari tendangan keras Radja Nainggolan di luar kotak penalti. Satu gol lagi dari Pemain Belgia berdarah Batak ini dari titik penalti pada menit akhir karena Ragnar Klavan melakukan hands ball.

Dua gol dari Radja Nainggolan berhasil membawa Roma unggul 4-2 atas Liverpool. Namun hasil dari laga ini masih tetap menjadi keunggulan Liverpool dengan agregat gol 7-6.

Memang sangat disayangkan kemenangan 4-2 namun tidak cukup untuk membawa Roma menuju final di Kiev Ukrainia pada 26 Mei 2018.

Apa boleh buat, tapi paling tidak kehormatan AS Roma tetap tegak dengan keberhasilan menang di Olimpico Stadium.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun