Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang masih menyisakan bekas yang mendalam bagi Persib Bandung. Pelatih Mario Gomez harus menerima kekecewaan, selain dirinya mendapat hadiah lemparan benda keras dari oknum Suporter sehingga membuat dahinya berdarah namun juga kecewa dengan banyak keputusan wasit yang merugikan Persib.Â
Abah Gomez menilai, tim asuhannya seharusnya layak untuk meraih kemenangan dalam laga panas di kandang Arema FC pada pekan ke 3 lanjutan Liga 1, Minggu (15/4/18). Â Namun faktanya Persib akhirnya harus puas meraih satu poin dalam laga yang berakhir dengan skor 2-2 dan diwarnai kericuhan penonton tersebut.
Walaupun sempat unggul 2-1 melalui sepasang gol dari striker Ezechiel N'douassel, Maung Bandung terpaksa berbagi angka dengan Arema FC setelah Balsa Bozovic mencetak gol balasan di menit 86. Dalam pengamatan pelatih asal Argentina itu, Maung Bandung layak menang atas Arema FC. Beberapa kali Gomez melihat anak asuhnya dirugikan oleh keputusan wasit.Â
Salah satunya adalah Persib tidak mendapatkan hadiah penalti ketika Jonathan Bauman dijatuhkan bek Arema, Arthur Cunha, di dalam area penalti. Gomez menuturkan kepada situs resmi klub, Persib.co.id (16/4/18) : "Saya kira, kita mendapat penalti saat Bauman dijatuhkan. Mungkin kita bisa menang 3-1. Tapi hasil akhir imbang."
Gol kedua yang dicetak oleh Balsa Bozovic diakuinya sebagai bukti pemain ini memiliki kualitas lebih. Tiga pemain belakang Persib diperdayanya dengan satu sentuhan Balsa yang menerobos ke kotak penalti. Gomez menilai  sebenarnya gol ini tidak perlu terjadi, jika jam terbang para pemain mudanya sudah cukup.  Namun demikian, gol tersebut merupakan pelajaran berharga buat anak asuhnya. Pelatih berusia 61 tahun itu mengaku, pemain belakangnya masih perlu banyak ditempa untuk lebih baik ke depannya.
"Kita butuh pengalaman lebih. Sebab, gol terakhir Arema FC berawal dari kurangnya pemahaman, pengalaman dari beberapa pemain kita," kata Gomez seperti dilansir Persib.co.id (16/4/18).
Formasi baru Persib dengan skema 4-4-2 saat ini menjadi pola yang sering digunakan oleh Gomez. Namun formasi lama 4-2-3-1 masih menjadi alternatif untuk situasi dan kondisi tertentu. Hal ini terlihat ketika Persib unggul 2-1 malam itu, Bauman ditarik keluar digantikan oleh Eka Ramdhani untuk mengisi posisi lini tengah berduet dengan Dedi Kusnandar. Sedangkan In Kyun Oh bergeser ke depan sebagai second striker dibelakang Ezechiel.
Permainan kedua tim semakin menarik namun laga harus terhenti semenit menjelang usai setelah ratusan suporter tim tuan rumah merangsek masuk ke dalam lapangan. Â Wasit Hendri Kristanto terpaksa menghentikan laga di menit ke-92 karena situasi tidak kondusif.
Kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini mengakibatkan banyak korban. Dalam tayangan televisi, pelatih Persib Bandung, Mario Gomez tampak mengalami luka di dahi sebelah kanan. Ia kemudian mendapat perawatan dari tim medis Persib di ruang ganti. Kejadian yang tidak perlu terjadi.
Permainan Persib sudah mulai memiliki karakter. Dua sayap Ghozali dan Febri dan duet Striker mereka, Ezechiel dan Bauman benar-benar mampu merepotkan lini bertahan Arema. Sementara pergerakkan In Kyun Oh di lini tengah dan umpan-umpan akurat Dedi Kusnandar muali menunjukkan hasil berarti. Gol pertama Persib adalah hasil umpan akurat Dedi langsung ke daerah penalti yang mampu diselesaikan Ezechiel. Kuartet lini belakang, Henhen, Ardi Idrus dan duet bek tengah Sabil dan Malisic yang sudah semakin solid.
Suatu hal yang sekarang terlihat adalah karakter yang berbeda dari Persib Bandung. Jika mereka bermain menyerang di kandangnya adalah hal yang wajar namun kali ini Persib melakukan pola menyerang ketika mereka bermain di Kanjuruhan. Wajar jika Persib sempat unggul 2-1 walaupun akhirnya faktor fokuspemain muda mereka buyar pada menit akhir dengan gol penyeimbang dari Balsa Bozovic. Fenomena penerapan filosofi dari Mario Gomez yang berhasil.