Piala Presiden 2018 memasuki babak 8 besar dengan sistem knock out dan hasil undian pada Rabu (31/1) menempatkan dua klub promosi PSMS Medan harus bertemu dengan Persebaya Surabaya dalam laga pertama yang digelar hari Sabtu (3/2/18), pukul 15.30 di Stadion Manahan Solo.
Aturan yang disepakati semua peserta Turnamen Piala Presiden 2018 yaitu pada babak 8 besar ini jika kedua kesebelasan bermain seri selama 90 menit maka langsung ditentukan pemenangnya dalam adu penalti. Nampaknya kedua klub sudah siap menghadapi duel adu penalti ini. Siapa takut. Â
"Kami tidak bisa memilih lawan di babak 8 besar, jadi siapapun lawannya harus siap. Kalau takdirnya bertemu Persebaya, ya kami sudah siap," kata Djanur sapaan akrab pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman, seperti dilansir Liga-indonesia.id (31/1/18). Hal tersebut dikatakannya seusai memimpin latihan timnya di Stadion Kebun Bunga  Medan pada Rabu sore (31/1/2018). Hal ini juga berarti Djanur sudah menyiapkan para algojonya dalam duel adu penalti.
Dalam situs tersebut juga Djadjang memberikan komentar tentang kekuatan Persebaya. Sekarang Bajul Ijo memilik skuat dengan kekuatan yang merata untuk semua lini karena masuknya beberapa pemain asal Persipura seperti Fernando Pahabol dan Osvaldo Haay.
"Di penyisihan grup Persebaya juga mengalahkan Madura United. Mereka bermain sangat impresif. Artinya Persebaya tidak boleh dianggap enteng. Kami juga tidak lupa mempersiapkan secara matang adu penalti. Pemain akan dilatih untuk jitu dalam menembak penalti," kata Djanur seperti dilansir Liga-indonesia.id (31/1/18).
Pertemuan antara PSMS dan Persebaya dalam Piala Presiden ini merupakan pertemuan mereka yang kedua dalam waktu yang relatif dekat. Mereka terakhir  bertanding pada laga final Liga 2 yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Selasa (28/11/2017) lalu dengan kemenangan Persebaya 3-2 (Kompas.com, 28/11/17).
Djanur harus mengambil pelajaran dari laga final Liga 2 bulan November tahun lalu. Gol Irfan Jaya di menit akhir merupakan buah dari kurang fokusnya lini belakang PSMS Medan. Dari catatan Goal.com (30/11/17), Irfan Jaya adalah pemain kelahiran Bantaeng, 1 Mei 1996 ini memang layak mendapat gelar Pemain terbaik Liga 2 tahun 2017. Kompetisi kasta kedua tersebut merupakan musim perdananya sebagai pemain profesional, namun Irfan dipercaya Pelatihnya untuk tampil dalam 20 pertandingan dengan mencatatkan sembilan gol dan enam assist.
Dua klub asal Perserikatan dengan sejarah panjang mereka bertemu lagi dalam pertandingan klasik yang sudah ditunggu para penggemar mereka. Bonek Mania dipastikan akan memenuhi Stadion Manahan seperti saat mereka mendukung Bajul Ijo dalam final Liga 2 di Bandung.
Laga ketat penuh gengsi ini kemungkinan besar bisa berakhir melalui duel adu tendangan penalti. Jika hal ini terjadi maka hanya tim yang memiliki mental baja yang berhak atas tiket ke semi final.