Indonesia melakukan pertandingan ke empat di grup B melawan Vietnam pada 22 Agustus 2017 di Stadion Majlis Perbandaran Selayang, pukul 19.45 WIB. Laga ini sangat penting dan menentukan bagi Timnas U-22 untuk lolos ke semifinal.
Evan Dimas adalah pemain yang tidak akan ikut bergabung bersama-sama kawannya di pertandingan melawan Vietnam tersebut karena terkena akumulasi dua kartu kuning. Evan hanya mampu mengatakan bahwa teman-temannya harus bisa bermain seperti ketika menghadapi Thailand.
"Kalau sampai ada pikiran Vietnam lebih baik dari kita, tentu saja kita kalah sebelum bertanding. Yang penting kita saling membutuhkan satu sama lain dan saling mendukung, pasti akan baik," tegasnya kepada situs resmi Federasi Sepakbola Indonesia, PSSI.org (21/08/2017)
Pesannya adalah jangan kalah sebelum bertanding. Pesan Evan Dimas ini perlu dan harus diperhatikan bagi rekan-rekannya. Memang jika melihat hasil sejauh ini, tidak bisa dipungkiri produktivitas Vietnam dalam 3 laga sebelumnya berhasil memasukkan 12 gol dan hanya 1 gol kebobolan.Â
Dengan hasil tersebut siapa yang tidak kagum dengan para penyerang Vietnam juga para pemain belakang mereka. Bandingkan dengan Indonesia dan Thailand yang merupakan dua pesaing Vietnam di grup B ini. Indonesia dan Thailand sama-sama baru mengumpulkan 7 poin dari tiga laga dengan surplus 4 gol.
Bagi Vietnam bermain imbang saja sudah membuka peluang besar untuk lolos ke semifinal karena sudah mengumpukan 10 poin dari empat laga yaitu menang masing-masing 4-0 atas Timor Leste, 4-1 lawan Kamboja, 4-0 lawan Filipina dan seri lawan Indonesia. Hasil ini jika terjadi, sekaligus memimpin klasemen sementara grup B.
Jika pemain-pemain Indonesia bisa bermain baik seperti saat melawan Thailand maka yakin Vietnam akan bisa ditahan draw atau malah Indonesia bisa menang walaupun dengan skor tipis. Dalam laga ini Indonesia tidak boleh kalah. Jika berhasil menahan Vietnam maka Indonesia membuka peluang lebar-lebar karena di laga terakhir akan melawan Kamboja yang relative lemah untuk dikalahkan. .
Duel melawan Vietnam mungkin tidak begitu besar tekanannya dibanding jika bertading melawan Thailand. Untuk itu para pemain skuat Garuda Muda bisa bermain dengan focus konsetrasi dan pressing tinggi serta selalu waspada terhadap serangan melalui bola crossing dari sayap. Â
Indonesia mungkin akan bermain dengan strategi sedikit bertahan. Empat kuartet belakang terdiri dari dari Putu Gede, Hansamu Yama, Ricky Fajrin, Rezaldi Hehanusa. Mereka membentengi penjaga gawang Satria Tama.Â
Lini tengah pengganti Evan Dimas adalah Hargianto dibantu oleh Hanif Syahbandi dan Septian David. Didampingi dua sayap Yabes Roni dan Sadil Ramdani. Sedangkan penyerang tunggal kemungkinan yang turun adalah Ezra Walian. Pemain berdarah Manado ini kembali bermaindan diberi kesempatan untuk mempersembahkan kemenangan bagi Merah Putih.
Evan Dimas memang tidak bisa memperkuat Garuda Muda dalam laga yang penting ini namun pemain lain memiliki tanggung jawab yang sama dalam membela kehormatan Negara ini. Kalah sebelum bertanding adalah mental pecundang. Jadilah pejuang dengan persembahan emas sepakbola bagi Ibu Pertiwi.