Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

All England Open 2017, Mempertanyakan Kesiapan Fisik Tunggal Indonesia

10 Maret 2017   10:37 Diperbarui: 10 Maret 2017   10:49 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dinar Dyah Agustine (Sumber badmintonindonesia.org)

Dalam pertandingan tersebut terlihat Ginting benar-benar sudah terkuras staminanya apalagi sehari sebelumnya harus mengikuti dua kali bertanding dalam satu hari yaitu pada babak kualifikasi. Di final babak kualifikasi ini Ginting mengalahkan Ihsan Maulana dengan 2 set langsung 21-17 dan 21- 16 namun sebelumnya harus bermain rubber set melawan pemain India, Sourabh Verma, 21-10, 14-21 dan 22-20.  Seharusnya pelatih fisik pelatnas sudah bisa mengantisipasi kondisi seperti ini.

Pemain Taipe ini juga menumbangkan satu-satunya tunggal putra Indonesia yang lolos ke 16 besar yaitu Sonny Dwi Kuncoro cukup dengan dua set 21-13 dan 21-11.  

Ini hanya sekedar tiga contoh pemain muda kita yang masih memerlukan pembenahan fisik mereka. Pelatih fisik pelatnas sudah pasti memiliki catatan untuk evaluasi. Hasil di turnamen ini adalah fakta betapa tidak siapnya stamina mereka menghadapi turnamen sebesar All England. Apalagi pemain kita belum berhadapan dengan pemain-pemain China, Jepang, Korea Selatan yang memiliki stamina prima. Berhadapan dengan mereka harus benar-benar siap adu ketahanan fisik sampai 3 set.

Ternyata bermain bulutangkis tidak hanya bermodal semangat ngotot namun jika tidak dibekali stamina yang kuat dengan daya tahan fisik luar biasa maka hasilnya tetap saja berakhir dengan kekalahan. Saat ini ada lima orang Pelatih Fisik Pelatnas PBSI di Cipayung yaitu  Ary Bayu Martha, Ari Subarkah, Iwan Hermawan, Ricky Susiono dan Jansen Alpine. Pekerjaan rumah yang serius bagi mereka untuk meningkatkan performa para pebulutangkis Indonesia.

Jika tidak segera dibenahi faktor stamina ini dan ditemukannya metode yang lebih baik,maka bulutangkis kita akan selalu tertinggal bukan saja oleh Korea,Jepang, Denmark  dan China bahkan oleh Thailand, India, Taipe dan Malaysia. Negara-negara ini sudah terlihat mendominasi  All England 2017.   

Ayo mulai bangkit bulutangkis Indonesia untuk kebanggaan negeri ini.

#hensa10032017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun