Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menunggu Susy Susanti Melahirkan Tunggal Putri Bermental Juara

10 Desember 2016   09:49 Diperbarui: 10 Desember 2016   12:29 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fitriyani| Foto badmintonindonesia.org

Juara Olimpiade Barcelona 1992, Susy Susanti sekaligus perebut  Emas pertama Indonesia di ajang tersebut, diangkat menjadi Kabid Bidang Pembinaan dan Prestasi oleh Pengurus PBSI yang baru pimpinan Wiranto.

Susy sebagai tunggal putri peraih Emas Olimpiade adalah sosok yang menjadi idola para pebulutangkis putri di Pelatnas. Salah satu tugas penting Susy adalah membenahi sektor tunggal putri yang saat ini sudah jauh tertinggal dibandingkan Negara-negara bulutangkis lainnya.  

Ranking Tertinggi Pebulutangkis Putri Indonesia

Saat ini ranking tertinggi baik nasional maupun BWF ranking ditempati oleh Fitriani. Dalam BWF ranking, Fitriani menempati posisi 40 di atas pemain Indonesia lainnya yaitu Lindaweni Fanetri ranking 41, Dinar Dyah dan Maria Febe masing-masing ranking 42 dan 43 sedangkan Hana Ramadhini ada pada ranking 45.  

Dari ke lima ranking tertinggi pebulutangkis Indonesia ini, Fitriani yang masih berusia paling muda 20 tahun, memiliki kesempatan lebih banyak untuk berprestasi tinggi di masa depan. Lindaweni dan Maria Febe nampaknya sudah mentok prestasi mereka sedangkan Hana dan Dinar masih bisa lebih ditingkatkan.  

Fitriani, pebulutangkis kelahiran Garut  27 Desember 1996 ini memiliki potensi untuk menjadi tunggal putri yang tangguh di masa depan.  Prestasi tertingginya dalam turnamen International yang diselenggarakan oleh BWF adalah juara di Victor International Challenge 2016. Dalam final 6 November 2016 yang lalu, Fitriani mengalahkan pemain Indonesia lainnya Hana Ramadhini dengan 21-19 dan 21-18. Dalam turnamen ini tiga tunggalputri Indonesia berhasil masuk ke semi final, selain Fitriani dan Hana juga Dinar Dyah.  

Sepanjang karirnya, Fitriani sudah bermain 100 pertandingan dengan 63 kemenangan dan 37 kekalahan. Pada tahun 2016, bermain 37 kali, 22 menang dan 12 kalah. Hasil yang positif untuk Fitriani dari 100 kali bermain 63 persen selalu menang.

Kiprahnya dalam turnamen sepanjang tahun 2016, terakhir Fitriani harus mengakui keunggulan pemain China, Chen Yufei di Macau Open 1 Desember 2016 yang lalu dalam pertarungan yang ketat terutama pada babak kedua, 13-21 dan 22-24. Pada babak pertama Fitriani berhasil mengalahkan pemain Taiwan, Chia Hsin Lee, 18-21, 21-8 dan 21-15.

Pada turnamen Celcom Axiata Malaysia International Challenge 2016, Fitriani berhasil masuk semi final namun gagal ke final setelah kalah dari pemain Jepang, Sayaka Takahashi dengan 2 set 15-21 dan 10-21.

Yonex Sunrise VietnamOpen 2016 Fitriani berhasil lolos ke perempat final namun terhenti disini setelah kalah dari pemain Taiwan, Hsu Ya Ching dengan rubber set 13-21, 21-14 dan 17-21

Pada Turnamen BCA Indonesia Open 2016 Fitriani terhenti di babak kedua oleh pemain India, Saina Nehwal dua set langsung 21-11 dan 21-10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun