Drama mendebarkan matchday ketiga Grup A AFF Suzuki Cup 2016 yang berlangsung di Filipina 25 November 2016 hingga kini masih tersisa kehebohannya. Lolosnya  Timnas Garuda kebabak semi final adalah perjuangan tidak kenal lelah para punggawanya saat mengalahkan Singapura 2-1 setelah ketinggalan 0-1 pada babak pertama.
Pecinta sepakbola di Tanah Air mungkin banyak yang tidak memperhatikan bahwa lolosnya Indonesia kebabak semi final, selain perjuangan gigih skuat Garuda juga karena adanya faktor Timnas Thailand atau tepatnya faktor Kiatisuk Senamuang. Timnas Thailand yang mempunyai julukan The War Elephant sudah menjunjung tinggi sportivitas dalam dunia sepabola khususnya di kawasan ASEAN ini.
Coba perhatikan saat itu sebelum pertandingan matchday ke 3, Kiatisuk Senamuang, Sang Pelatih Gajah Putih memberikan keterangan dalam jumpa dengan para wartawan bahwa dia dan skuatnya selalu fokus untuk mendapatkan tiga poin di setiap pertandingan.
Saat itu Thailand memang sudah pasti melangkah ke semifinal, tapi tetap akan mengerahkan kemampuan 100 persen di laga berikutnya. Keterangan Kiatisuk ini menggambarkan bahwa Thailand tidak akan main-main dengan pertandingan ketiganya di fase grup.
Bagi Thailand kemenangan adalah kehormatan dan kekalahan adalah aib bagi negerinya. Kiatisuk menjamin pasukannya tetap fight walaupun mungkin akan menurunkan pemain-pemain pelapis untuk menghadapi Filipina. Ketegasan Pelatih berkarakter sportif ini sudah terbukti  akhirnya Filipina dikalahkan Thailand dengan skor 1-0 sekaligus lebih memilih Indonesia bersama sama ke semi final
Dalam sebuah wawancara yang dikutip dari Fox Sport pada Sabtu 26 November 2016, Kiatisuk menginginkan lawan yang sepadan bagi skuatnya. Menurut pendapatnya, dari semua negara peserta Piala AFF 2016 yang masuk ke semifinal, skuat Garuda menjadi yang terkuat sebagai lawan yang seimbang bagi kesebelasan Thailand.
Kiatisuk dengan ramah mengucapkan “Selamat untuk Indonesia yang lolos mengikuti kami ke babak semifinal. Mungkin, kami akan kembali bertemu di final"
Sportivitas dalam sepakbola sudah ditunjukkan oleh Pelatih Thailand ini. Jika Pelatih lain pasti akan menghindari lawan yang dianggap sebagai pesaing yang memadai. Bahkan jika mungkin sudah dijegalnya pada babak-babak awal. Thailand sebenarnya jika mau mempunyai kesempatan menjegal Indonesia di fase Grup dengan membiarkannya  kalah dari Filipina namun hal itu tidak dilakukan Tim Gajah Putih ini.
Bagi mereka mengedepankan jiwa sportif akan menuai prestasi tinggi. Harus jujur Indonesia harus banyak belajar kepada Thailand dalam menerapkan filosofi sepakbola mereka.
Ayo Garuda apalagi yang ditunggu selain menerima tantangan The War Elephant di final AFF Suzuki Cup 2016.
Bandung 27 November 2016