Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Timnas Garuda Kini Sudah Saatnya Move On

22 November 2016   06:26 Diperbarui: 22 November 2016   12:59 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Four Four Two

Timnas Garuda akan bertanding melawan tuan rumah Filipina dalam duel hidup mati hari Selasa 22 November 2016 di Philippine Sports Stadium pk 19.00 WIB. RCTI rencananya menyiarkan pertandingan ini.

Pada sesi jumpa pers di Hotel Novotel Araneta, Metro Manila, Senin (21/11/2016), saat bertanding melawan Filipina, Alfred Riedl, Sang Pelatih akan meracik Garuda dengan komposisi yang berbeda. Kemungkinan adanya rotasi beberapa pemain dengan memperhatikan kondisi kebugaran pemain menjelang laga dan juga disesuaikan dengan kebutuhan tim. Garuda akan bermain menyerang begitu kick off berbunyi.

Saat memimpin latihan di lapangan Xavier School, Makati hari Minggu (20/11/2016), Riedl juga mengatakan bahwa gelandang serang Evan Dimas mempunyai peluang menjadi starting eleven. Hal ini karena menurut dokter Tim, Evan Dimas sudah pulih kondisinya. “Kondisi terakhir Evan sudah tidak ada masalah. Laporan kesehatannya juga sudah saya serahkan kepada pelatih bahwa dia siap bermain penuh. Tapi, keputusan tentu tergantung strategi pelatih nantinya,” ujar dr Syarif Alwi yang merupakan dokter Timnas.

Seperti kita ketahui pada laga pembuka AFF Suzuki Cup 2016 kontra Thailand, Sabtu (19/11/2016) di Stadion Olahraga Filipina, Evan Dimas baru dimainkan delapan menit menjelang laga berakhir menggantikan Andik Vermansyah. Riedl memberikan penjelasan tidak memainkannya di lini tengah timnas Indonesia saat itu karena kondisi Evan Dimas belum terlalu fit dan baru pulih dari sakit. Kondisinya baru membaik seminggu terakhir ini sekitar 80-90 persen sehingga posisi lini tengah di laga itu akhirnya dihuni oleh Bayu Pradana bersama Stefano Lilipaly. Beberapa pengamat menilai bahwa saat melawan Thailand itu lini tengah Timnas Garuda sangat pincang tanpa Evan Dimas.

Dalam laga melawan Filipina Riedl akan menugaskan para pemain agar lebih fokus terutama  antisipasi bola silang karena dalam pertandingan sebelumnya Filipina banyak mengandalkan umpan-umpan silang dengan mengandalkan postur tinggi pemain-pemain depannya. Indonesia sendiri sebaiknya lebih banyak melakukan umpan-umpan pendek wall pass di daerah penalti dan sesekali crossing dari kedua sayap cepatnya baik dari Andik Vermansyah maupun Rizky Pora dan terbukti berhasil dua gol sundulan Boaz dan Lerby ketika berhadapan dengan Thailand.

Untuk pemain belakang Yanto Basna yang kemarin melakukan blunder fatal mungkin masih bisa diberikan kepercayaan dengan catatan bermain dengan tenang dan taktis tidak lagi melakukan kesalahan seperti melawan Thailand. Setelah kebobolan 4 gol, Kurnia Mega untuk sementara bisa istirahat dan posisinya diganti oleh Andritany. Sementara Abdul Lestaluhu dan Beny Wahyudi masih dipertahankan pada posisi mereka.

Penyerang yang diturunkan untuk menemani Boaz, mungkin diperlukan seorang Ferdinan Sinaga yang pergerakannya lebih liar dari Lerby yang cenderung memiliki tipe penyerang tengah penunggu umpan. Ferdinan bisa membuka ruang dan bisa berkolaborasi dengan dua sayap serang baik Andik maupun Rizky Pora. Pergerakkan mereka akan memberikan peluang bagi Boaz untuk mengeksikusi umpan tarik mereka. Demikian pula pergerakkan gelandang serang Evan Dimas dan Lilipaly akan mengancam dari lini kedua. Ada satu peluang matang Stefano dari lini ini terbuka saat melawan Thailand kemarin namun tidak menjadi gol karena tendangannya melebar. 

Luka Pedih Piala AFF 2014

Secara statistik sejarah pertemuan Indonesia vs Filipina memang berpihak kepada Timnas Garuda. Tapi patut diperhatikan dalam pertemuan terakhir Indonesia melawan Filipina adalah ketika bertanding dalam Piala AFF 2014 di Stadion My Dinh Hanoi 25 November 2014. Indonesia harus mengakui keunggulan Filipina dengan 0-4. Empat gol Filipina waktu itu dicetak masing-masing oleh Philip Younghusband (penalti), Mike Ott, Steable dan Gier.  

Kekalahan terbesar Indonesia dari Filipina dalam sejarah pertemuan mereka. Luka yang sangat pedih bagi kekalahan Indonesia di Piala AFF 2014 seharusnya menjadi catatan penting. Mempertimbangkan strategi secara matang dan memberikan motivasi kemenangan kepada skuat Garuda saat bertemu kembali dengan Filipina di Piala AFF 2016 ini. 

Kini saatnya move on melihat ke depan.  Timnas Garuda harus fokus bertanding ke depan lupakan yang ada di belakang. Beberapa pemain bintang dalam Tim Filipina seperti Philip dan James Younghusband, Mike dan Manny Ott bersaudara, sementara Stephan Schrock , pemain naturalisasi Jerman akan menjadi jendral lapangan tengah. Mereka adalah pemain-pemain yang harus diwaspadai skuat Garuda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun