Akhirnya terkuak sudah dan memang respon dari orang-orang terdekatnya sangat benar dan jujur bahwa memang selama ini yang kuhadapi ternyata orang dengan kelainan jiwa. Walau bercerita seolah-olah itu merupakan pembenaran tapi tanggapan semua yang hadir dan mendengar dengan seksama tidak satu pun mendukung atau memberikan comment serta dukungan sesuai harapannya.
Intinya mempermalukan diri sendiri dihadapan orang-orang terdekatnya. Dan orang-orang terdekatnya justru secara terbuka dan jelas mendengar serta memberikan dukungan positif bahwa apa yang selama ini saya ambil keputusan dan tindakan serta sikap yang jelas yang menurut orang-orang terdekatnya memang itu sudah logis dan positif serta itu suatu keputusan yang seharusnya diambil.
Ternyata benar kata orang hukum alam itu adil, siapa yang menyakiti, dia akan tersakiti, tak perlu balas dendam, berdoa dan menunggu, siapa pun yang menyakiti kamu, siapa pun akan kacau balau, dengan sendirinya dan bila kamu beruntung, Tuhan akan membiarkan kamu melihatnya.Â
Bila ingat masa lalu tentu ingin kembali ke saat itu, saat yang tentu saja merupakan anugerah terindah yang pernah diberikan Tuhan kepadaku dan aku sia-sia kan, mungkin juga yang saat ini kujalani merupakan hukum alam. Ternyata benar jangan memanjakan anak. Karena bila sudah besar anak itu menjadi tidak mandiri serta tidak dapat mengambil keputusan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H