Satu dari beberapa hal yang hanya dimiliki oleh seorang manusia adalah nama, dan jika nama bukanlah sesuatu yang penting, mengapa kita semua memiliki nama.
Tahukah mengapa kita menyandang sebuah nama ?
Nama berasal dari kata namaha (Sansekerta) yang berarti penghormatan. Sesuatu yang bisa anda cermati dalam kebudayaan timur klasik, penggunaan namaha seringkali hanya digunakan untuk menyebut sosok atau figur yang sangat penting untuk dipuja atau dihormati layaknya dewa.
Berlawanan dengan apa yang kerap kita saksikan saat ini, nama bukanlah sesuatu yang penting lagi.
Mengolok – olok nama seseorang adalah suatu kelucuan yang dapat membuat tertawa terbahak – bahak, mulai dari acara televisi yang paling populer hingga lingkungan sekitar, kita sering mendengar kebiasaan ini.
Meskipun hal ini terkesan menghibur, tetapi jangan pernah menerima hal ini bahkan jika Anda sendiri yang mengatakannya terhadap diri Anda.
Melabel sesuatu bertujuan agar otak kita mudah mengenali dan membedakan satu benda dengan yang lainnya. Itu sisi positifnya, sedangkan dampak labelling dalam sudut pandang Neuro Linguistic Programming adalah, otak manusia meresponnya dengan merubah susunan logika level pada diri orang tersebut.
“ Ketika seseorang memanggil Anda dengan sebutan kuda, orang itu pasti gila. Ketika tiga orang yang memanggil Anda, “Kuda”, mereka berkonspirasi melakukan hal itu. Dan ketika sepuluh orang memanggil, maka itu saatnya Anda pergi dan mencari rumput untuk makan siang. “_ Jack Rosenblum
Bayangkan bagaimana situasi itu dapat terjadi secara sengaja maupun tidak; level lingkungan, -perilaku dan kapabilitas Anda dapat berubah menjadi berbeda setelah identitas Anda mengalami perubahan.
Jagalah nama Anda ! Jangan ijinkan orang lain untuk menggantinya sesuka mereka.
Nama Anda adalah bukti penghormatan yang ayah ibu berikan kepada Anda sebagai bukti betapa sayangnya mereka terhadap diri Anda.