Mohon tunggu...
Henry Krijgsman
Henry Krijgsman Mohon Tunggu... Coach Bisnis -

(Founder Indonesian Future Development ) *BB PIN : 5B4DBEF3 / COACH_HK

Selanjutnya

Tutup

Money

Berani Hidup Sukses?

15 Agustus 2014   23:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:27 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjalani hidup ini tidaklah sesulit seperti apa yang sering orang – orang katakan.

Meskipun mereka begitu meyakinkan (kita) bahwa hidup itu penuh perjuangan, kita punya pilihan , kita punya kehendak bebas untuk menentukan bagaimana kita menjalani kehidupan ini berdasarkan keyakinan hati kita sendiri. “ Apakah arti hidup ini dengan menjalaninya tanpa keberanian (untuk) mewujudkan mimpi hidup kita ? “ Stagnasi hanya terjadi dalam hidup ini jika saja kita tidak belum berani memutuskan untuk hidup berorientasi pada masa depan. Jessica Hagy mengungkapkannya dengan sempurna melalui diagram ini : Selama kita ini kita kira hanya ada orang – orang yang merasa takut akan kegagalan, ternyata kita keliru ……………….., Pada saat ini justru lebih banyak orang – orang yang takut akan KESUKSESAN. Ketakutan ini wajar,ketakutan ini normal. Ketakutan ini bagian dari perkembangan mentalitas kita, karena ada berbagai alasan yang mendasarinya. Ketakutan ini menjadi tidak wajar dan tidak normal lagi ketika ketakutan ini mulai membatasi kita dari tujuan hidup kita. Ketakutan ini muncul dalam aneka ungkapan seperti :

  • “ Jika aku sukses maka aku khawatir aku akan menjadi seseorang yang berbeda “
  • “ Jika aku memiliki banyak kesuksesan dalam hidupku maka aku akan mulai sombong dan    melakukan hal – hal yang bertentangan dengan hatiku “
  • “ Bagaimana jika aku kehilangan segalanya setelah aku sukses ? “

…………. dan masih ada ratusan contoh lainnya. Di dalam NLP ( Neuro Linguistic Programming ) berbagai ketakutan ini dapat disebut sebagai “belief”. Steve G. Jones, menyebutnya sebagai “ a bunch of Lies ”, sekumpulan kebohongan yang kita katakan berulang kali pada diri kita sendiri hingga akhirnya kita meyakininya sebagai suatu kebenaran. Dan tanpa kita sadari, belief ini mulai menata dan mengatur cara kita berpikir, merasa, berucap dan bertindak. Itulah sebabnya kita tidak mampu beranjak kemanapun karena kita begitu terikat pada keyakinan/belief ini. Otak kita begitu terobsesi dengan belief.

“ Keluarkanlah pikiran Anda sesekali, dan injak – injaklah, sebab setelah sekian lama, pikiran Anda mengeras. “ ( Mark Twain)

Mark Twain mengilustrasikan belief secara tepat. Jika ada diantara pembaca yang masih berkutat dengan pikiran yang negative terhadap kesuksesan, Anda dapat meminta bantuan seorang Life Coach  untuk bekerja sama dengan Anda agar mengatasi berbagai rintangan/hambatan mental di dalam diri Anda yang selama ini belum Anda sadari telah mengendalikan kehidupan Anda kearah yang tidak Anda inginkan. Selain berkomitmen tinggi untuk membantu seseorang mencapai tujuan hidupnya. Seorang Life Coach juga memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk mempermudah proses tranformasi pada diri seseorang.

“ Jika saat ini Anda berada di dalam sebuah lubang, stop menggali dan segera cari jalan keluar “ – Hukum Transformasi Diri

Perbedaan di dalam kehidupan ini begitu kecilnya, tetapi perbedaan kecil inilah yang membuat perbedaan besar. Perbedaan kecil ini adalah ‘keberanian untuk berubah’. Perbedaan besarnya adalah apakah Anda menjalani kehidupan ini sesuai dengan visi dan misi hidup Anda atau tidak. Kehidupan Anda berubah hanya ketika Anda merubahnya. Henry Krijgsman Personal Business Success Coach

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun