Mohon tunggu...
Henry antacids
Henry antacids Mohon Tunggu... -

simple plan, simple trouble.......... numpang nyimpen puisi-puisi saya ya, just ignore it!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gitarku Sedang Merayu

12 Desember 2010   07:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:48 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12921396341587941466

Sayang.. Dengar getaran-getaran dawainya Syahdu mendayu-dayu memuji engkau Sayang.. Ku lantunkan lagu cinta paling melankolis Mengapa engkau tak terpesona?? Ku bacakan puisi dengan denting paling romantis Mengapa tak terpesona juga?? Ooooooo... Cinta.. Melolong ia dengan irama metalnya Menjerit-jerit... Meraung-raung... Terperangkap dalam melodi sakit dan berkabung Tak suka kah juga??? Ahheemm... Tak jua engkau berkata-kata Tatap mata dan rona wajahmu saja yang berbicara, AKU TAK SUKA... Oooo Bunga, Gitarku sedang merayu Jangan biarkan ia layu.. Tetap tak Suka???? Baiklah.. Braaakkk... Ku hantam saja ia ke kepalamu Ku hantamkan lagi..,lagi..lagi..lagi dan lagi!! Ku patahkan menjadi dua.. Hahaaa... Dalam ketersungkuranmu aku bebat senar! Satu lingkari kaki Satu melingkar lengan Satu mengikat jemari Satu ku sumpal dalam mulutmu.. Mengikat, menusuk... Terikat, tertusuk.... Satu persatu sayang..., satu persatu! Dua lagi.. Yaaaa dua lagi senar ini disisakan.. Bicara Cinta, BICARAA.....!!!!!!! Begitu angkuh, sampai detik ini kau tak juga tutur sepatah kata.... Malah matamu kau pejamkan, JALANG!!! ANJING......!!! Huhuhuuuu..... Mengapa tak juga engkau terpesona Dua lagi sayang, dua lagi... Ku jalin simpul terakhir dengan dua senar ini... Ucapkan sesuatu, puji gitarku... PUJI AKU!!!! JALAAANG!! Huhuhuuuu.... mari ku kenakan simpul ini di lehermu sayang.. Huhuhuuuu..ku mohon padamu, ucapkanlah sesuatu!! Atau ku jerat makin kuat... Ku ikat makin erat, jangan biarkan sayang.. Ucapkanlah sesuatu... HAAA......... Akhirnya engkau terbelalak... Ku mainkan dua senar ini makin kuat.. Kuat dan terus jerat!! Hahaaa akhirnya engkau terbelalak... Mengejang...berkali-kali tubuhmu bergerak!! Sukakah melodi ini sayang???? Kau tak menjawab, tapi terus mengejang.. Hahaaaa Aku gembira sayang, amat sangat gembira!!! Tapi mengapa tiba-tiba diam?? Terbelalak... JANGAN DIAM!!!, Sayaaaaang........ UCAPKAN SESUATU.....!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun