Mohon tunggu...
Henri Satria Anugrah
Henri Satria Anugrah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Konten Pengembangan Diri

Membacakan hasil tulisan di channel Youtube bernama Argentum (https://www.youtube.com/c/Argentum-ID/)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Belajar dari Rocky Gerung Mengenai Seni Memikat Audiens dengan Retorika Logika

17 Oktober 2019   13:36 Diperbarui: 17 Oktober 2019   13:47 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Rocky Gerung, sumber: tribunnews.com

Pernahkah kamu diprotes oleh teman-temanmu karena ucapanmu tidak sesuai logika? Bahkan mungkin temanmu sampai berkata "Ah, ga logis kata-katamu, gimana sih? Maksudnya gimana coba?" 

Padahal mungkin kamu sudah berkata-kata dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan apa yang kamu pikirkan dan kamu rasakan. Bukan berarti ucapanmu salah, tetapi temanmu kurang bisa memahami makna dari ucapanmu karena mungkin, ucapanmu tidak sesuai dengan kaidah logika.

Logika merupakan kaidah berpikir yang umum dilakukan dalam pikiran seseorang. Secara psikologis, orang cenderung lebih mudah menerima kata-kata yang sesuai logika. 

Hal ini karena pikiran lebih mudah mencerna skema berpikir yang bersifat baku dan konkrit. Meskipun pada dasarnya pikiran dan perasaan merupakan entitas yang abstrak, tetapi kita perlu menerjemahkannya dalam bentuk konkrit agar orang lain lebih mudah memahami apa yang kita pikirkan dan rasakan.

Pada artikel sebelumnya yang berjudul Apakah "Pernyataan Sesuai Logika" Sudah Pasti Benar? saya berkata bahwa makna dari kata-kata lebih penting daripada kata-kata itu sendiri dan logika merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan pikiran manusia untuk mencari kebenaran, tetapi logika bukanlah kebenaran itu sendiri. Paparan di atas mengesankan bahwa saya membantah artikel saya sendiri. Padahal, maksudnya bukanlah demikian.

Berpikir dan berbicara merupakan dua aktivitas yang berbeda. Dalam berpikir, kita memang berusaha mencari kebenaran dan prosesnya berlangsung secara abstrak. Dalam berpikir, adakalanya kita perlu mengabaikan kaidah-kaidah logika untuk mendekati kebenaran. 

Akan tetapi dalam berbicara, kita perlu menyampaikan "kebenaran yang kita yakini" (pikiran dan perasaan kita) dalam bentuk yang lebih konkrit, sehingga audiens mampu memahami "kebenaran yang kita yakini" dengan mudah. Secara sederhana, ilustrasi dari alur komunikasi ialah sebagai berikut:

Ilustrasi alur komunikasi, dibuat oleh penulis
Ilustrasi alur komunikasi, dibuat oleh penulis
Kaidah logika yang paling umum ialah silogisme. Silogisme terdiri dari tiga pernyataan yang disebut premis mayor, premis minor, dan kesimpulan. Contoh lagi silogisme yaitu:

Premis Mayor: Orang kaya adalah orang yang rajin bekerja
Premis Minor: Budi adalah orang miskin
Kesimpulan: Budi adalah orang yang malas bekerja

Rocky Gerung adalah orang yang sangat mahir dalam berbicara sesuai kaidah logika. Ketika tampil di acara-acara debat di televisi, Rocky Gerung "hanya" berdialektika sesuai dengan common sense dalam pikirannya yang diterjemahkan dengan logika yang kukuh. 

Banyak orang yang mengkritik bahwa Rocky Gerung argumennya tidak kuat karena tidak memiliki fondasi teoritik sama sekali. Padahal, isu-isu yang biasa dibicarakan oleh Rocky Gerung pada umumnya bertemakan sosiologi dan politik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun