[caption id="attachment_300593" align="aligncenter" width="448" caption="Foto ilustrasi"][/caption]
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menantang generasi muda untuk membangun karya di perdesaan lewat program yang bernama Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan (PSP3). Bagi calon peserta yang lolos seleksi, akan mendapatkan biaya hidup bulanan selama dua tahun; Mendapatkan dana awal untuk keperluan merintis kegiatan usaha produktif; Memperoleh tunjangan biaya kesehatan melalui Dana Dekonsentrasi Dispora Provinsi sesuai dengan ketentuan program PSP3 yang berlaku, dan sejumlah fasilitas lainnya.
PSP3 adalah program unggulan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang dimaksudkan untuk membentuk pemuda Indonesia yang mandiri dan berdaya saing, dengan cara mendorong, mengembangkan dan meningkatkan kepeloporan pemuda terdidik di perdesaan. Bentuk programnya adalah memfasilitasi lulusan perguruan tinggi yang memiliki persyaratan tertentu, untuk tinggal dan berkarya di desa selama (dua) tahun. Para sarjana ini bertugas menggerakkan dan mendampingi masyarakat khususnya pemuda, untuk menumbuhkan beragam kegiatan produktif terutama di bidang ekonomi, bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
Deputi Menpora Bidang Pengembangan Pemuda, Sakhyan Asmara, menjelaskan bahwa program PSP3 telah berlangsung sejak tahun 1989 dan dan hingga kini sudah menempatkan sarjana lebih kurang 18.173 orang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Dalam 7 tahun terakhir (2006-2013), Program SP-3 menjangkau 2.478 Desa, 1.249 Kecamatan dan 312 Kabupaten. Tahun ini adalah angkatan yang ke-24, memilih tema “Desaku yang Kucinta”, akan diterjunkan Pemuda Sarjana di 500 Desa, 251 Kecamatan, 66 Kabupaten/Kota, dan 33 Provinsi.
Program ini mempunyai peran penting dalam percepatan pembangunan desa, karena desa adalah cikal bakal kota atau garda terdepan pembangunan. Bahwa pemuda sebagai penggerak dan pelopor pembangunan, sudah seharusnya tidak menganggap remeh bekerja di desa, karena berkarya di desa adalah pekerjaan mulia. Diperlukan keberanian dari kalangan pemuda terdidik untuk menciptakan lapangan kerja, dan bukan hanya mencari pekerjaan belaka, apalagi hanya di kota.
Hal tersebut juga sebagai upaya menumbuh-kembangkan kepeloporan dan kemandirian para pemuda. Melalui program PSP3 ini, diharapkan dapat memperteguh komitmen para pemuda sarjana untuk membangun kepemudaan desa. Disamping itu juga menjadikan desa sebagai pusat pertumbuhan yang dapat memperbaiki taraf kehidupan masyarakat yang lebih baik di masa depan. Komitmen ini penting sebagai bagian dalam mengurangi penumpukan SDM berpendidikan tinggi di perkotaan. Pada gilirannya, pemuda desa dampingannya bangkit melakukan kegiatan inovasi dan produktif, sehingga desa menjadi inspirasi pembaharuan dan perubahan secara nasional.
Program PSP3 dimaksudkan juga untuk memfasilitasi pemuda berpendidikan dalam peningkatan pengetahuan, wawasan, sikap, dan keterampilannya untuk menggerakkan pembangunan di perdesaan. Menggerakkan potensi sumberdaya masyarakat terutama pemuda sebagai aset dalam rangka mendorong dan mempercepat proses pembangunan di perdesaan. Menumbuh kembangkan budaya kerja yang produktif dan inovatif dengan prinsip kebersamaan, kekeluargaan, keberagaman dan nilai-nilai kebangsaan. Merintis dan mengembangkan lembaga keuangan mikro dalam menunjang kegiatan ekonomi masyarakat dan sekaligus dapat menjadi cikal bakal bagi pendirian lembaga permodalan kewirausahaan pemuda. Mewujudkan kerjasama dan jaringan kerja antar para pihak dalam rangka mempercepat pembangunan di perdesaan. Memastikan proses pembelajaran dalam masyarakat informasi, atau menjadikan sarana dan prasarana teknologi komunikasi dan informasi sebagai media yang mendukung produkstivitas dan nasionalisme.
Sementara itu, ditengah derasnya arus perubahan materialistik dewasa ini, telah berdampak terhadap merosotnya sendi-sendi bernegara-bangsa, nasionalisme di kalangan pemuda. Mengantisipasi situasi inilah, program PSP3 juga diharapkan dapat menjadi garda depan untuk membangun kembali semangat dan nilai-nilai kebangsaan. Mengingat pengaruh teman sebaya (per group) dipercaya cukup relevan atau kuat akan memberikan pengaruh. Oleh karenanya Pemuda sarjana sebagai kaum muda terdidik diharapkan dapat mendidik pemuda pedesaan baik melalui interaksi langsung maupun melalui teknologi informasi mencapai apa yang diharapkan.
Program ini diperuntukkan bagi sarjana (S-1) yang telah lulus kuliah minimal 1 (satu) tahun yang diutamakan memiliki pengalaman kerja, usia maksimal 26 tahun, belum menikah dan bersedia tidak menikah selama masa kontrak. Memiliki pengalaman berorganisasi ekstra kurikuler/ kemasyarakatan minimal 1 tahun. Bersedia ditempatkan di desa lokasi tugas di seluruh wilayah Indonesia dan tidak meninggalkan lokasi penempatan selama masa kontrak.
Selama bertugas di desa, peserta PSP3 mendapatkan bimbingan dan pendampingan dari pengelola program Dispora Provinsi, Kabupaten/Kota dan tim asistensi selama melaksanakan tugas didesa lokasi penempatan; Mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan pemilihan PSP3 berprestasi tingkat Nasional; serta mendapatkan peluang beasiswa program S2 bagi peserta PSP3 berprestasi.
Keterangan lebih lengkap mengenai program ini dapat menghubungi:
Sekretariat POKJA PSP3 Pusat
Alamat : Kementerian Pemuda dan Olahraga. Gedung Grha Lt 8
Jalan Gerbang Pemuda No. 3, Senayan Jakarta 10270
Telp/Fax : (021) 5738155 (pada hari dan jam kerja)
Hotline : 082113625513 - 08123100832
Email : asdepkepeloporan_pemuda@yahoo.co.id, cc: peespetiga2014@gmail.com (hnc)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H