Mohon tunggu...
Henri Kusuma
Henri Kusuma Mohon Tunggu... Wiraswasta - Writing for better world.

Memilih untuk menjadi manusia yang baik-baik saja.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bahan Kimia Berbahaya pada Rokok, Penelitian Terkini

27 Januari 2010   21:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:13 3302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian orang percaya bahan kimia dalam rokok dapat menyebabkan kanker, tanpa tahu dengan pasti bahan kimia yang mana. Para ahli menghabiskan ratusan juta Dollar untuk menemukan ini. Sudah menguji hampir 5.000 partikel yang merupakan 95% dari asap rokok. beberapa diantaranya Karsinogenic(bisa memicu kanker) dan Anti Karsinogenic. Tidak ada bahan yang bisa dengan jelas berbahaya bagi perokok. Apa yang kita lupakan adalah asap dari arang dan memilih untuk tidak perduli!. Asap arang mengandung jauh-jauh lebih banyak bahan kimia berbahaya spt: Carbon Monoxide dan Formaldehyde. 4,5 Kg arang(sekira untuk bakar 3 ikan karper besar), asapnya sama dengan 3200 batang rokok (sekira 160 pak). Tapi kita belum mendengar orang melarang Bakar Ikan, Ayam ( pokoknya barbeque deh). Sama juga dengan Kendaraan bermotor yang menghasilkan asap dan bahan kimia berbahaya yang jauh-jauh lebih banyak ketimbang rokok. Sekedar ilustrasi mobil di Amerika utara saja menghasilkan 3,7 Milyard ton bahan racun berbahaya. Tapi anehnya lagi belum ada orang yang melarang mengemudi mobil atau berada di dekat mobil. Apalagi mereka percaya akan efek pemanasan global (pembuangan asap pabrik/kendaraan)yang dapat merusak planet Bumi tapi dianggap tidak berbahaya untuk paru-paru atau untuk kesehatan (ck...ck...ck...) Ingat dengan banyak orang meninggal dalam garasi mobilnya? mobil dinyalakan dan pintu garasi ditutup maka tidak lama orang akan mati lemas dalam beberapa menit! inilah kedahsyatan racun CO. Baiklah sekarang apakah kita benar-benar percaya asap tembakau membunuh ditengah polusi udara di sekitar kita? dengan bahan kimia yang sama? Dimana lagi kita berhadapan dengan bahan kimia berbahaya? Dari air PAM! Chlorine sangat berbahaya bagi tubuh. Tanaman kita menggunakan Pestisida yang dapat menurunkan kekebalan tubuh, pestisida didesain untuk membunuh organisma yang hidup dalam tanah. Banyak alat-alat pembersih rumah tangga disertai peringatan avoid to skin and eyes karena mengandung kimia berbahaya. Kebutuhan sehari-hari yang kita anggap biasa dan sangat diperlukan seperti shampoo, hand body lotion, sun sreen,make up juga mengandung bahan kimia berbahaya, masih segar di ingatan kita produk kecantikan yang mengandung mercury? konsekwensinya adalah bahwa make up/berdandan kini berhubungan dengan kanker terutama kanker payudara. Plastik sudah demikian mencemari limgkungan kita yang membawa konsekwensi bahan kimia berbahaya. Ikan yang mengandung mercury sangat berbahaya bagi syaraf dan dapat menghancurkan ginjal, yakinkah Anda laut kita bebas dari pencemaran ditengah kecilnya kesadaran kita tentang pencemaran laut?  Sejak Teflon diproduksi telah hadir bahan kimia yang sebelumnya tidak ada. Alumunium sudah sejak lama diketahui mempunyai hubungan dengan Alzheimer dan ada imbauan tidak menggunakan alumunium pada alat-alat masak, akan tetapi tetap saja prodduksi alat masak dari alumunium tetap berjalan. Sudah seharusnya pubik diberi tahu tentang bahan-bahan berbahaya di atas. Philip Morris, produsen rokok Marlboro mempunyai informasi bahan apa saja untuk membuat satu :batang Marlboro, satu hal yang menarik adalah bahwa tidak semua bahan merupakan kimia, contoh: Air, Gula dan minyak corriander. Dan hampir semua bahan kimia dan additives persentasinya hanya 0,0001% dari sebatang rokok, melihat bentuk dan berat rokok maka bisa dikatakan bahwa 0,0001% adalah tidak berarti. Lebih akurat lagi dalam sebatang Marlboro merah terdapat 0,035 mg flavouring/perasa baik natural atau artificial. Jadi merokok 20 batang sehari akan memproduksi 0,7 mg tidak sampai satu gram. Dan tidak ada satu bahan additives pun dalam rokok yang dilarang penggunaannya. Dan apakah tidak ada bahan kimia dan additives dalam Air dan Makanan kita? Ammonia sebagai contoh terdapat pada pupuk. Ironisnya adalah ada beberapa bahan kimia yang mematikan tetapi justru dipasarkan secara legal, contohnya Aspartame, penelitian FDA menemukan bahwa aspartame menyebabkan tumor otak, akan tetapi sejak Ronald Reagan menjadi presiden, aspartame dibolehkan penggunaanya pada tahun1981 setelah memecat komisaris FDA. Reagan menunjuk Dr Arthur Hull Hayes sebagai komisaris FDA, tahun 1981 FDA membolehkan penggunaan aspartame pada makanan kering, Tahun 1983 membolehkan pada minuman berkarbonasi, tahun 1993 membolehkan penggunaan pada minuman lain, bahan roti dan permen. Dan akhirnya pada 1996 tidak ada larangan penggunaan aspartame. Kita melihat penipuan publik sehingga aspartame bebas dipasarkan tanpa ada peringatan sama sekali. Aspartame yang dipanaskan pada suhu 30 Celcius akan melepaskan Methanol, Methanol kemudian berubah menjadi formic acid dan formaldehyde di dalam tubuh. Formaldehyde terkenal sebagai racun syaraf yang mematikan. EFA merilis bahwa Methanol merupakan racun yang terus berakumulasi, karena sekali terserap sangat sedikit yang berekskresi, di dalam tubuh Methanol mengalami oksidasi menjadi formaldehyde dan formic acid dan keduanya adalah racun. Limit konsumsi aspartame adalah 7,8 mg/hari, padahal dalam 1litre diet coke mengandung 56 mg methanol, kita sadar atau tidak sering mengkonsumsi aspartame puluhan kali melebihi dari limit yang aman, misal mengkonsumsi minuman energi, minuman instan dll.  Contoh aktual adalah pasukan Badai Gurun Amerika ketika perang Irak, mereka mengkonsumsi banyak sekali minuman dengan pemanis aspartame yang kemudian dipanaskan oleh suhu yang melebihi 30 'Celcius, ketika pulang kembali banyak menunjukkan penyakit keracunan formaldehyde. Dalam Jus Buah dan minuman ber alkohol sesungguhnya juga mengandung Methanol, tetapi penting untuk diketahui bahwa kehadiran methanol dalam bahan alami tidak sendirian tetapi ada bersama Ethanol, biasanya ethanol kandungannya lebih banyak. Ethanol adalah semacam Antidote untuk menghilangan dampak methanol, akan tetapi tidak ditemukan ethanol pada aspartame. Pada February 1994 FDA menerima pengaduan tentang aspartame, 75% dari semua pengaduan diborong oleh aspartame. Setelah ini muncullah penelitian-penelitian yang dipaksakan bahwa aspartame aman. Bagaimana mungkin produk yang dulunya berbahaya bisa menjadi aman? tentu saja tidak bisa! ini semua tidak lain hanya karena besarnya nilai bisnis dari aspartame. Hal sebaliknya terjadi dengan rokok, ada studi yang menyebutkan bahwa rokok berbahaya, tentu kita harus lihat siapa yang melakukan studi dan siapa yang berkepentingan terhadap hasil studi. Sekarang marilah kita lihat bahan kimia dalam rokok yang mendapat stigma negatif. Carbon Monoxide mendapat perhatian utama gerakan anti rokok, dikatakan dapat menguras oksigen dalam tubuh. Carbon monoxide berada dalam hemoglobin dalam sel darah merah, tetapi tidakseperti Oksigen yang "lepas" carbon monoxide menetap dalam sel sampai sel tersebut mati dan diganti baru. Setiap CO mempunyai "slot" di tempat oksigen mengalir, tetapi tidak menghancurkan jalan oksigen, karena hemoglobin adalah molekul besar yang bertugas mengantar oksigen ke seluruh sel. Adalah benar bahwa jumlah CO yang sangat besar besar dalam tubuh dapat menggantikan oksigen yang berakibat lemas. Akan tetapi sangat jauh dari cukup untuk keracunan CO melalui rokok, dibanding melalui kendaraan bermotor misalnya. Bahkan menurut penelitian Federal center for disease control and prevention di amerika sana, sumber CO terbesar adalah dari alat-alat rumah tangga, seperti Heater, Microwave, dsb. Formaldehyde adalah racun yang terkenal, EPA menyebut sebagai karsinogen yang potensial, dalam arti belum benar-benar terbukti menyebabkan kanker. Ukuran perokok kebanyakan mengeluarkan 20-90 micrograms asap dan perokok ekstrem mengeluarkan 700 micrograms, banyak dan berbahaya? coba bandingkan ini: pemanas ruangan dan gas mengeluarkan 20.000-40.000 micrograms perjam. Formaldehyde juga digunakan untuk finishing kayu, lem, Isolasi, Garmen(fabric coating) dan banyak tempat lain. Benzene dan toulene kerap juga diatributkan pada bahaya rokok, bisa menyebabkan Leukimia tapi anehnya leukimia tidak pernah diatributkan pada perokok. Benzene, Toulene dan aroma lain kebanyakan ditemukan pada bensin, mesin fotokopi, lem, cat dan bahan semacamnya. Titik aman Benzene adalah 30.000 ug/m^3 dan toulene adalah 375.000 ug/m^3. Sedangkan ETS(enviromental Tobacco Smoke) adalah 2-20 ug/m^3. Kalau kita isi bensin dan terhirup baunya maka sama dengan 100x ETS. Akhirnya kita lihat Nicotine, nicotine sering disalahpahami atau bilang saja korban dari propaganda. Pertama Nicotine bukan Carsinogen sebagaimana banyak orang mengira. Kedua nicotine tidak hanya terdapat pada tembakau saja, Menurut Norden beserta peneliti dari National Food  Administration of Sweden and Danish Veterinary and Food Administration: "Nicotine terdeteksi juga berada pada Kentang, Tomat (tanya kenapa ada orang klo gak ada sambel gak sip maem nya!), terong, paprika dan semua tanaman yang bisa dimakan yang termasuk famili Solanacea. Sebuah penelitian menyebutkan makan kentang normal 4,9 oz (sekira 3/4 gelas) menghasilkan nicotine yang sama dengan 4 jam dalam sebuah smoky bar(bar yang penuh asap rokok), makan siang bersama seorang perokok sama dengan 3 ons terong. Lebih jauh Apel mengandung sianida, straberry mengandung benzene, dan lebih dari 10.000 makanan yang kita makan mengandung racun, tapi tidak sampai membunuh, itulah mengapa ada anjuran untuk tidak makan/minum berlebihan. Satu gram caffeine murni bisa membunuh. Jika subyeknya adalah bahan kimia, para ahli mengidentifikasi 1.000 bahan kimia pada segelas kopi, hanya 22 yang ditest terhadap hewan untuk studi kanker, yang berarti 978 belum. Dari 22, 17 karsinogenik, ada 10mg karsinogenik dalam segelas kopi, kemungkinan hampir semua residu pestisida kita konsumsi jika sayur mayur/buah/padi kita belum menggunakan pupuk organik. Jadi apakah kita khawatir terhadap bahan kimia? jawabannya Iya, tapi tidak semua. Kuantitas kimia dari aktifitas merokok tidak cukup besar untuk merusak tubuh, sebagaimana kita makan kentang atau minum kopi. Adalah ide yang baik untuk menghindari sebanyak mungkin paparan bahan kimia dengan menghindari lotion, aerosol dan pembersih yang akan langsung ke kulit, dan konsentrasi bahan kimianya jauh dari aman. Untuk Pak, Mas, Mbak, Djeng, Sedulur semua: Tulisan ini  hanya ingin mendudukkan persoalan sebenarnya, karena alangkah nikmatnya kalau sudah duduk dengan pas, gak miring-miring, jauh dari sakit pinggang... Link terkait disini,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun