Mohon tunggu...
Henri Gontar
Henri Gontar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

✉henrigontar@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bonus Demografi Menuju Keluarga Berkarakter Indonesia Jaya

10 Agustus 2016   15:38 Diperbarui: 10 Agustus 2016   16:30 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Kompasiana mengadakan nangkring bersama pada hari Jumat,6 Agustus 2016 yang lalu bertempat di Hotel Madani Medan. Tema yang dibahas adalah "Bonus Demografi antara Harapan dan Kenyataan"

[caption caption="Henri Go"][/caption]Acara nangkring bersama ini menghadirkan 3 narasumber dari berbagai latar belakang. Mereka adalah Dr.Abidinsyah Siregar selaku Deputi Advokasi Pergerakan dan Informasi (APDIN) BKKBN, Dr.dr.Putri Eyanoer,MPH perwakilan dari Universitas Sumatera Utara dan Nadra Igeyani Vita,Msi dosen Komunikasi. Moderator pada acara tersebut adalah perwakilan dari kompasiana Widha Karina.

[caption caption="Narasumber dan moderator"]

[/caption]Bonus demografi adalah suatu periode dimana ledakan jumlah penduduk yang produktif bisa menopang jumlah penduduk yang tidak produktif. Rentang usia produktif adalah 15 sampai 64 tahun, yang diharapakan bisa berkontribusi dalam pembangunan dan punya daya saing dalam menghadapi era terbuka.

Dalam paparannya, Dr.Abidinsyah Siregar mengungkapkan bahwa tantangan Indonesia kedepan adalah jumlah penduduk yang tidak terkendali. Dengan pertambahan penduduk yang tidak terkendali akan muncul masalah yang harus dihadapi yaitu penyediaan lapangan pekerjaan bagi 70% jumlah populasi dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi era terbuka. Tantangan ini menjadi tugas semua pihak menuju Indonesia sejahera. Pemerintah melalui BKKBN dengan ini menganjurkan untuk menekan pertumbuhan penduduk dengan kampanye 2 anak cukup dalam keluarga dan usia pernikahan untuk wanita minimal 22 tahun dan pria 25 tahun.

[caption caption="Berlangsung secara terbuka dan diskusi"]

[/caption]Menurut Dr.dr.Putri Eyanoer, permasalahan jumlah penduduk yang tidak terkendali disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah masalah sexualitas, masih banyak nya keluarga pra sejahtera dan faktor lingkungan. Diharapkan dengan adanya informasi dan edukasi kepada masyarakat,kesadaran bersama akan semakin meningkat. Karena masalah ini merupakan masalah bersama yang solusinya juga harus dicari dan dilaksanakan secara bersama sama pula.

Pada kesempatan yang sama Nadra Igeyani Vita,Msi juga menyoroti penyampaian informasi kepada masyarakat. Betapa pentingnya peran pendidikan dalam meningkatkan masyarakat untuk menerapkan anjuran BKKBN dalam keluarga.Yang tujuannya mendapatkan bonus demografi di semua wilayah Indonesia.

BKKBN dalam usahanya melalui kampanye dan penyuluhan diharapakkan semakin gencar melakukannya kepada anak-anak muda sebagai penerus bangsa. Agar bonus demografi tidak hanya sebagai angan-angan belaka tetapi dapat diraih di semua wilayah Indonesia. Tantangan ini sebagai tugas bersama,antara pemerintah, dunia akademisi maupun keluarga sendiri. Sesuai mottonya BKKBN keluarga berkarakter Indonesia Jaya.

 [caption caption="Widha Karina"]

[/caption]Acara yang berlangsung dengan terbuka dan diskusi yang sangat menarik menambah informasi dan pengetahuan para peserta. Selain hiburan musik ada juga pemberian hadiah kepada pemenang twit terbaik dan jawaban kuis paling banyak pendukungnya. Hal yang menarik dalam nangkring bersama ini adalah menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars BKKBN.

Twitter : @henrigontar

Fb: henrigontar@yahoo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun