Mohon tunggu...
Henri Adi Kurniawan
Henri Adi Kurniawan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa di Universitas Negeri Semarang

Saya adalah seseorang mahasiswa di Universitas Negeri Semarang. Saya memiliki hobi bermain futsal dan badminton.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis kebijakan moneter terhadap Stabilitas Nilai Tukar dalam kerangka inflation Targeting Framework

19 Desember 2024   13:59 Diperbarui: 19 Desember 2024   13:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Inflation Targeting Framework (ITF) adalah pendekatan kebijakan moneter yang menempatkan inflasi sebagai sasaran utama untuk menjaga stabilitas harga dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Diperkenalkan oleh Bank Indonesia pada tahun 2005, ITF hadir sebagai respons terhadap inflasi yang tinggi, yang sebelumnya mencapai lebih dari 10% per tahun. Dengan penerapan ITF, inflasi berhasil diturunkan menjadi rata-rata 4--5% per tahun, yang tidak hanya menciptakan stabilitas ekonomi tetapi juga meningkatkan kepercayaan pasar dan investor terhadap perekonomian Indonesia. Dalam kerangka ITF, nilai tukar memiliki peranan yang sangat penting. Fluktuasi nilai tukar dapat berdampak langsung terhadap inflasi melalui mekanisme pass- through, di mana perubahan nilai tukar mempengaruhi harga barang dan jasa di dalam negeri. Oleh karena itu, menjaga stabilitas nilai tukar menjadi krusial, terutama mengingat ketergantungan Indonesia pada impor untuk berbagai barang dan kebutuhan pokok. Namun, penerapan ITF tidak tanpa tantangan. Ketidakpastian ekonomi global dan volatilitas nilai tukar akibat arus modal asing menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi efektivitas kebijakan ini. Selain itu, masih terdapat kesenjangan dalam kredibilitas kebijakan moneter, di mana kepercayaan publik terhadap pengelolaan ekspektasi inflasi perlu ditingkatkan. Koordinasi yang baik antara kebijakan moneter dan fiskal juga diperlukan untuk menghadapi tekanan eksternal dan memastikan stabilitas ekonomi domestik.

Beberapa rekomendasi untuk memperkuat implementasi ITF mencakup intervensi pasar valuta asing yang terbatas dan terukur, agar volatilitas nilai tukar dapat dikelola dengan baik. Penyesuaian suku bunga yang cermat juga penting, di samping pemanfaatan cadangan devisa untuk menghadapi tekananeksternal. Pengembangan pasar keuangan domestik perlu didorong untuk meningkatkan investasi lokal dan mengurangi ketergantungan pada modal asing. Selain itu, komunikasi yang transparan dan konsisten oleh bank sentral sangat penting untuk mengelola ekspektasi pasar secara efektif. Dengan melaksanakan langkah-langkah strategis ini, meskipun penerapan ITF telah menunjukkan hasil yang positif, tantangan internal dan eksternal yang ada memerlukan kebijakan yang lebih terintegrasi dan fleksibel untuk memastikankeberlanjutan stabilitas ekonomi di Indonesia. 

Dalam Studi Kasus dari artikel Efektivitas Sistem Nilai Tukar Mengambang Bebas Dalam Inflation Targeting Framework Di Indonesia karya Nini Sulaini, Wahyu Ario Pratomo yang membahas tentang Penerapa ITF pada saat krisis moneter 1998 menyatakan terdapat hubungan kausalitas searah di mana suku bunga memengaruhi inflasi secara signifikan. Shock pada variabel fear of floating, yaitu suku bunga, nilai tukar, dan cadangan devisa, memberikan dampak kecil terhadap inflasi. Ini menunjukkan bahwa Bank Indonesialebih berkonsentrasi pada stabilisasi nilaitukar daripada mencapai target inflasilangsung.
Studi kasus menunjukkan bahwa sebelum krisis, suku bunga lebih dominan memengaruhi inflasi, tetapi setelah krisis, inflasi justru lebih berpengaruh terhadap suku bunga. Meskipun Indonesia menerapkan kerangka Inflasi Targeting Framework (ITF), kebijakan stabilisasi nilai tukar tetap menjadi prioritas, menunjukkan adanya ketergantungan pada intervensi pasar valuta asing (fear of floating). Hal ini mengindikasikan bahwa penerapan ITF di Indonesia belum sepenuhnya bebas dari intervensi terhadap nilai tukar.

Penulis:

Arkan Roy Rahardian

Arvian Rifki Santosa 

Muhammad Hisyam Alanwary

Aradea Pryamitra Sandhya Yudha

Fredericho Mego Sundoro S.E., M.Ec.Dev.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun