Mohon tunggu...
Henri Kurniawan
Henri Kurniawan Mohon Tunggu... -

Saya seorang pekerja keras dan suka berdiskusi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik ala PKS

25 April 2013   21:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:36 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mendengarkan Orasi politik Presiden PKS Muhammad Anis Matta Lc. di acara puncak Milad ke-15 PKS  digedung pekan raya promosi pembangunan (PRPP) Semarang . Beliau menegaskan bahwa target kemenangan pada pemilu mendatang bukanlah sekedar target politik . Melainkan adalah sebuah misi kemanusian, peradaban dengan misi tiga nilai inti masyarakat."menunaikan misi kemanusiaan  dan mengubah Indonesia menjadi sepenggal firdaus. itu yang lebih penting terlepas kita menang atau kalah".

Saya teringat ketika PILGUB BANTEN tahun 2006 dimana Pasangan Atut- Masduki  yang diusung partai Golkar dan partai besar lainnya memperoleh suara tidak terpaut jauh oleh kuda hitam pasangan Dr. Zulkieflimansyah-Marissa Haque.SH, M.hum.yang diusung olej PKS dan Partai2 kecil. Disitu terjadi "perseteruan" yang seru antara Atut dan Marissa Haque, dimana Marissa Haque merasa Atut melakuka kecurangan  pada saat kampanye, dan ijazah  sarjana Atut adalah Palsu sehingga "perseteruan" itu sampai berlarut-larut .Lalu apa   hubungannya dengan pidato Anis Matta?

hubungannya adalah terjadi perbedaan pendapat antara Marissa Haque dan pengurus PKS. Marissa Haque ingin kecurangan ini ditindak lanjuti , akan tetapi sebaliknya para pengurus PKS tidak akan melanjuti ( mungkin karena menguras tenaga? ). dan menerima keputusan Atut sebagai pemenang.nah disinilah letak hubungannya bahwa menang atau kalah adalah bagian dari suatu permainan atau pertandingan, pasti ada yang puas dan tidak puas . Ibroh yang bisa diambil adalah PKS memberikan pelajaran Politik kepada Masyarakat bahwa misi PKS bukanlah sekedar target politik pokoknya harus menang dan jika kalah sebisa mungkin harus "menang" . tetapi menerima kekalahan itu dengan lapang dada walaupun banyak bukti kecurangan. begitu juga ketika PILKADA  Jakarta setahun kemudian dimana Pasangan Adang Daradjatun-dani anwar VS Foke-Prijanto,dimana kedua pasangan tersebut terpaut suara juga tidak terlalu jauh.  disitu banyak kecurangan-kecurangan yang dilakukan Incumbent.Akan tetapi PKS melapangkan dada dengan menerima dan menandatangani kemenangan Foke tsb.

bahwa dengan  cinta kita bisa menjadikan politik itu permainan yang lucu, atraktif, seru sehingga politik berubah menjadi lembut. permusuhan menjadi pertemanan. Itu terbukti ketika Pilkada DKI kemaren , pada putaran kedua FOKE meminta dukungan PKS  walaupun pada akhirnya kalah.itulah Pembelajaran politik ala Pks yang mengubah benci menjadi rindu , musuh menjadi teman.

Selain itu sampai saat ini pun para relawan-relawan yang membantu kedua pasangan Cagub tersebut masih menjaga silaturahim dengan pengurus serta tim sukses pada saat kampanye. inilah misi kemanusian yang dibangun PKS , sesuai dengan orasi pidato Anis Matta. Saling membantu disaat Jakarta mengalami kebanjiran .Serta misi peradaban membangun politik santun pada saat demonstrasi,menciptakan sepenggal firdaus dengan mengubah budaya politik kekerasan menjadi kelembutan.

Yang terpenting saat ini adalah PKS jangan sampai lupa diri, jangan meninggalkan Pos Tarbiyahnya dan juga melupakan misi awalnya.Kesalahan dan kebaikan pasti ada didalam individu maupun Organisasi. kesalahan yang dibuat bukan berarti menenggelamkan kebaikan yang sudah ada , jika air sudah 2 kullah maka najis pun akan hilang.

Maafkan jika ada kata-kata yang salah....

henri kurniawan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun