Ingat! Jangan tersulut emosi saat Sendok berkata seperti itu. Ini taktik saya untuk Sendok masuk perangkap. Selagi dia tidak menoleh saya bisa leluasa buka cemilan yang suatu saat bisa membuat hatinya luluh.
"Biskuat ya?" tukas Sendok cepat dan sedikit melirik.
"Kok tau..."
"Ya taulah, suara bungkusnya enggak asing."
"Masalahnya... Kamu mau enggak?"
"Goblok! Kayak gitu pake nanya."
Nah, Saya lihat Sendok mulai menyimpan hasil tulisannya. Kemudian duduk santai dan menikmati biskuat.
"Tak buatin kopi ta Dok?"
"Yo enggak cocok loh Hen, kalo kayak gini minumnya ya teh anget. Rokoknya yang filter. Pass!"
"Wah kebetulan ini," ujar saya sambil mengulungkan rokok gudang garam internasional ke Sendok. Lalu sejenak saya buatkan teh poci.
"Hen! Kayaknya kali ini kamu harus tahu tentang Mangkuk." Saya 'maklap' mendengar Sendok berkata demikian.