Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Sosok yang Dianggap Klenik (4)

23 September 2024   09:06 Diperbarui: 23 September 2024   09:41 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seumur-umur kenal Sendok, belum pernah dia cerita tentang Mangkuk. Suatu pagi setelah kopdar malam itu, sekira jam 9. Satu karton kardus indomie goreng diangkat Sendok dengan gagah. Sendok senyum-senyum. Dari Mangkuk katanya. Barusan saja Mangkuk datang dan mengantar lalu pamit pulang. Pertemanan macam apa ini. Membuat saya semakin penasaran. Kalau saya tanya langsung tentang Mangkuk, percuma. Sudah jelas Sendok acuh. Saya paham betul karakter Sendok. ingat! Memancing Sendok bercerita diperlukan cara khusus.

"Dok!"

"Yups," tukasnya sambil menyalakan laptop, mungkin Sendok mau menulis.

"Aku mau bertamu ke tempat Garpu. Kamu..."

"Haesss... Aku enggak ikut. Salam buat Garpu. Dan bilang padanya, aku lagi sibuk."

Tempat Kos Garpu tidak jauh. Tidak sampai 10 menit sudah sampai. Jadi maksud kedatangan saya ingin meluruskan lagi niat saya untuk belajar menulis. Dan mungkin, bisa jadi, Mangkuk yang membuka jalan menulis saya. Garpu angguk-angguk mendengar penjelasan saya.

"Ayo minum dulu, biar hatimu lebih santai," ujar Garpu sembari menawarkan teh hangat.

Kemudian saya meminumnya. Garpu melanjutkan.

"Begini Hen. Kamu jangan terpaku hanya pada sosok-sosok yang unik di lingkaran Sendok. Ingat! Bagaimanapun, aku, Mangkuk, dan mungkin juga yang lainnya. Tidak akan bisa membantu banyak untuk bahan tulisanmu. Yang perlu kamu pelajari, justru sosok Sendok itu sendiri."

Waduh! kajian berat ini bro. Ini sama saja, saya tanya tentang Mangkuk ke Garpu, tapi malah justru Garpu melempar kembali ke arah Sendok. Memang kalian semua ini kumpulan orang yang unik dan konyol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun