Bagaimana pun beratnya itu, ini tugas kita bersama. Aku tak ingin generasi Uwa-Uwa punah. Uwa-Uwa dan Owa jawa harus bersatu lagi, mereka harus memiliki penerus, untuk melestarikan keberagaman di rimba raya. Tegas Kancil kepada para sahabatnya.
Garangan dan Musang Luwak berpikir keras, kepalanya menunduk, jari-jari tanganya bergerak-gerak pelan. Kampret dan Lajaluka terdiam dan terus memikirkan jalan keluar.
Bajing dengan sorot matanya yang tajam menatap Kancil, kemudian "Kau urus Owa jawa, aku kerahkan Pasukan Gajah dan Pasukan Badak untuk mengawalmu. Bukankah Owa Jawa lebih percaya kepadamu, hanya dirimu yang mampu membujuknya. Sedang aku, Musang Luwak dan Garangan akan membujuk Uwa-Uwa" ujar Bajing menjelaskan.
Kancil dengan sorot mata penuh keyakinan "Pret !!", dengan sambil memegang badannya "dirimu dan Lajaluka segeralah ke alun-alun, persiapkan segala keperluan untuk menyambut bertemunya sepasang kekasih Owa jawa dan Uwa-Uwa. Aku mengandalkan kalian berdua" ujar Kancil dengan penuh kepercayaan tinggi kepada Kampret dan Lajaluka.
Kampret dan Lajaluka yang mendapatkan kepercayaan dari Kancil, terlihat kepalanya manggut-manggut. Bajing, Musang Luwak dan Garangan, siap menjalankan apa yang sudah menjadi keputusan bersama. Semua hal ini dilakukan demi keberagaman binatang-binatang di rimba raya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H