Mohon tunggu...
Henri Koreyanto
Henri Koreyanto Mohon Tunggu... Buruh - Kuli Kasar

Sedang menjalin hubungan baik dengan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Geng Rimba Raya (2) Menjaga Ekosistem

5 November 2021   07:48 Diperbarui: 12 November 2021   10:52 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Daun-daun nampak hijau di mana-mana. Menjulang tinggi pohon-pohon pinus. Rimbun lebat daun pohon ringin. Belum lagi batang-batangnya yang terlihat kokok. Tumbuh subur di seantero negeri, menambah keasrian dari rimba raya.

Berbagai buah-buah melimpah ruah, tak ada yang saling berebut kepemilikan. Para penghuni memetik secukupnya, tak ada yang mempunyai sifat rakus. Mereka para hewan sadar, menjaga ekosistem lebih baik daripada penguasaan.

Dengan komitmen menjaga ekosistem, lahirlah beberapa aktifitas pendidikan (akademik) di berbagai penjuru rimba raya. Aktifitas pendidikan ini, mengajarkan betapa pentingnya untuk selalu melestarikan keutuhan yang dimiliki.

Hanya ada dua aktifitas pendidikan yang ada di rimba raya, pendidikan ketahanan pangan dan pendidikan pertahanan wilayah.

Pendidikan ketahanan pangan, meliputi penanaman kembali biji buah, menjaga kesuburan tumbuhan, dan cara pemetikan buah yang baik.

Sedangkan pendidikan pertahanan wilayah, meliputi, merencanakan strategi baik saat menyerang maupun bertahan.

Para pengajarnya pun, memiliki pengalaman di bidangnya masing-masing. Untuk pengajar pendidikan ketahanan, diisi oleh mereka-mereka para hewan yang pernah merasakan pahit manisnya ketika berperang di medan pertempuran.

Pertempuan yang dimenangkan oleh negeri rimba raya dari serangan negeri belantara tandus. Kemenangan itu bukan karena mereka buas ataupun mereka kuat. Akan tetapi karena kecerdikan dan kekompakan dari para pejuang rimba raya.

Kekompakan itu ada karena semangat dari geng rimba raya "si gesit". Untuk lepas dari belenggu-belenggu yang diciptakan oleh negeri belantara tandus.

***
Lakon: -

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun