Mohon tunggu...
Henny Ratnasari
Henny Ratnasari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya bukan penulis yang baik, tapi saya suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kearifan Lokal yang Arif

2 Mei 2011   05:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:10 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sayangi Bumi Kita, Keep our green, Save our earth, slogan semacam itu sering terlihat dibeberapa perempatan jalan disudut kota Denpasar. Tetapi  slogan hanyalah slogan, manusianya tetap diam.

Pemanasan global bukanlah hal yang baru diketahui. Bahkan prediksi akan semakin meningkatnyasuhu bumi sudah diketahui. Solusinya hanya sebatas teori,hanya sebatas slogan. Pada kenyataannya Cuma segelintir orang yang mau melakukan suatu tindakan nyata.

Nenek moyang orang Bali rupanya sudah mengajarkan sebuah konsep keharmonisan. Tri Hita Karana namanya. Sebuah hubungan timbal balik antara manusia dengan Tuhan, dengan manusia lainnya,dan juga tentunya dengan lingkungan tempatnya hidup. Dalam aplikasinya, tradisi-tradisi yang unik telah mengajarkan orang Bali untuk menjaga kelestraian lingkungan dan senantiasa menjaga keseimbangan ekosistem. Salah satu tradisi yang banyak dikenal adalah Tumpek Uduh.

Tumpek uduh jatuh pada saniscara kliwon wuku wariga, merupakan sebuah tradisi berterimakasih kepada tumbuh-tumbuhan. Tumbuhan memang bukan Tuhan, namun tumbuhan juga mempunyai peranan penting dalam menopang kelangsungan hidup manusia. Inilah sesungguhnya cara menjaga kelestarian alam agar tidak rusak.

Sesajen yang dibuat orang-orang Bali umumnya berbahan dasar dari tumbuhan. Di Bali sendiri tumbuhan yang wajib ada dalam setiap sesajen adalah bambu dan tebu. Dengan tetap diadakannya perayaan tumpek uduh orang Bali akan terus menjaga kelestarian tumbuh-tumbuhan karena tumbuhan pasti akan tetap dibutuhkan.

Perayaan tumpek uduh merupakan satu dari ribuan kearifan lokal yang terlupakan. Jika kita mau menoleh kebelakang, ratusan tradisi yang memberikan pesan agar manusia senantiasa bersahabat dengan alam sekitarnya. Kita boleh saja mendulang rejeki dari hutan dan hasil bumi lainnya, tetapitetap dijaga kelestariannya agar alam juga tetap dapat memberikan hasil terbaiknya. Kalau berani mengeksploitasi kekayaan alam secara berlebihan,jangan salahkan alam jika suatu saat ia marah. Dari semua solusi mengatasi pemanasan global, kearifan lokal yang dapat menjawab semuanya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun