KUDUS- Warung yang terletak di pinggir sungai, Jalan Sosrokartono Kaliputu itu hampir tak pernah sepi pengunjung. Lokasi tepatnya di seberang timur Taman Makam Pahlawan Setya Pertiwi, depan komplek makam RM. Sosrokartono, RT 1/RW 1, Kaliputu, Kudus. Hanya ada satu warung tenda di sana. Warung itu menyediakan pecel, cemeding, dan rujak, yang termasuk jenis makanan tradisional namun sudah melekat di masyarakat. Setiap hari, ada saja yang mampir, sengaja membeli pecel dan rujak untuk makan siang, atau hanya sekadar membeli gorengan, seperti bakwan dan tempe mendoan.
Semenjak diresmikannya Event Grand Opening Gebyar Sarkali (Pasar Kali) Desa Kaliputu pada Rabu (7 April) yang lalu oleh Dinas Pariwisata dan Dinas Pasar, daerah sepanjang sungai menjadi ladang rezeki bagi para pedagang kaki lima. Adapun yang berhak berjualan di sana adalah warga Kaliputu yang sudah mendaftar. Sebanyak 32 warga yang telah mendaftar dan didata oleh RT setempat mendapat jatah lapak di utara sungai.
Tapi sekitar beberapa bulan terakhir, tempat itu mulai sepi pengunjung. Berbeda dengan saat awal pembukaan. Hal itu mengakibatkan para pedagang tidak berjualan di sana lagi.
Endang Ekowati (38), penjual pecel di warung tersebut mengungkapkan bahwa hanya dirinyalah yang masih bertahan berjualan di sana. Ditambah satu pedagang nasi tahu kecap yang hanya berjualan ketika malam hari saja.
“Jualan itu butuh kesabaran. Yang penting mau berusaha dan jangan menyerah kalau pas sepi.” Tuturnya.
Endang menambahkan, “Kalau yang lain mau sabar, mungkin masih berjualan sampai sekarang.”, katanya dengan tersenyum.
Setiap hari Endang membuka lapak dari pukul 9 pagi hingga semua dagangannya habis terjual. Tutup lapak paling cepat sebelum dhuhur, dan paling lama pukul 2 siang. Endang memilih satu hari untuk libur dalam seminggu. Dengan ditemani suami dan anak-anaknya, setiap harinya Endang bisa meraup penghasilan kotor 600-700 ribu.
Dengan banyaknya permintaan pelanggan, Endang mengembangkan dagangannya dengan membuat gado-gado, batagor, dan bakso combor. Yang menjadi ciri khas dari bumbu pecel miliknya adalah cita rasa dari bumbu yang diraciknya sendiri, sehingga digemari masyarakat dan kini Endang memiliki pelanggan yang semakin bertambah. (Hennypw)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI