Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Winter, Influenza, dan Meningkatnya Kasus Covid-19 di Jerman

11 Desember 2023   07:18 Diperbarui: 12 Desember 2023   06:01 1306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Sabtu kemarin mestinya kami bertemu penyewa baru di kota ibu mertua (alm) tinggal. Tepat sebelum meninggalkan rumah, ada pesan masuk di ponsel suami. Ternyata penyewa baru tidak bisa datang karena positif covid. Bersyukur, kami belum berada di perjalanan yang akan memakan waktu sekitar 2 jam. 

Dua minggu lalu, saat bel pintu berbunyi dan saya buka, Fritz (nama samaran), tetangga sebelah berdiri di depan pintu. Beliau menanyakan apakah masih punya persediaan tes swab di rumah. Kami berusaha selalu menyediakannya, untuk berjaga-jaga jika diperlukan.

Kebetulan waktu itu hari Minggu. Di Jerman, setiap hari Minggu dan hari libur nasional, semua toko, apotek, dan supermarket tutup. Fritz tidak mungkin ke apotek atau toko untuk membeli alat tes itu. Menurut Fritz, istrinya menunjukkan gejala flu yang agak serius.

Di Jerman, memang ada imbauan untuk melakukan tes swab sendiri jika mengalami gejala flu. Semua dilakukan dengan sukarela. Kesadaran masing-masing diharapkan demi kesehatan diri dan orang-orang di sekitarnya.

Winter adalah musim influenza 

Ketika temperatur udara turun, banyak warga yang mulai mengalami gangguan kesehatan. Sebagian mengalami selesma atau pilek (Erkaeltung), sementara sebagian lagi mengalami flu atau influenza (Grippe).

Selesma dan influenza sering memiliki gejala yang serupa. Akan tetapi, kedua gangguan pernapasan ini disebabkan oleh virus yang berbeda. 

Penderita influenza biasanya sakit lebih lama, tubuh lebih lemah, dan bisa terbaring sekitar 5 sampai 10 hari 

Sumber pertama wabah influenza tercatat berasal dari abad ke-12. Akan tetapi, pada tahun 1918 merupakan epidemi flu yang paling parah dan menyebar cepat ke seluruh dunia dan merenggut banyak korban jiwa. 

Musim dingin identik dengan gelombang Grippe atau influenza. Diketahui, virus influenza dapat bertahan lebih baik pada cuaca musim dingin dengan udara yang kering. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun