Perjalanan seperti apa yang Anda sukai?
Saat masih single, saya suka melakukan solo traveling. Ketika teman sekantor mengatur rencana liburan ke luar negeri bersama, saya memilih untuk jalan sendiri. Â
Bukan saya tidak suka pergi bersama. Sesekali saya ikut juga, tetapi sebatas pada akhir minggu. Saya lebih suka mengisi cuti tahunan yang cuma 12 hari kerja itu sendirian dan tanpa drama.
Solo traveling merupakan perjalanan penuh petualangan dan sangat menyenangkan. Dengan bepergian sendirian, kita bebas mengatur rute, jadwal, budget, dan tempat yang ingin dikunjungi. Kita juga bebas jika tiba-tiba ingin mengubah rencana, atau mampir ke satu tempat dan bertemu teman yang kebetulan di sana. Â
Solo traveling melatih kemandirian
Melakukan perjalanan sendirian bagi beberapa orang mungkin sedikit merepotkan. Akan tetapi, ada banyak pengalaman menyenangkan yang memperkaya diri.Â
Solo traveling selain membuat kita lebih mengenal diri sendiri, juga meningkatkan rasa percaya diri sekaligus mengurangi rasa takut.Â
Rasa takut bagi beberapa orang menjadi penghambat keinginan untuk melakukan perjalanan. Saya katakan pada beberapa teman wanita yang belum terikat pernikahan  untuk melakukan perjalanan sendiri.Â
Setelah berkeluarga, keadaan akan berubah. Perjalanan liburan lebih menyenangkan dilakukan bersama pasangan dan anak.Â
Begitupun, solo traveling tidak identik dengan masa muda saja. Kapan pun, selagi masih sehat dan mampu, seseorang bisa melakukannya.
Seorang teman, Risa (nama samaran) melakukannya. Wanita akhir 40 tahun ini memutuskan untuk solo traveling lagi, seperti yang dia lakukan dulu. Â