"Saya sarankan agar mendapat vaksin rabies sebelum ke Indonesia."
Kinder- und Jugendarzt (dokter anak dan remaja) berujar. Saat saya mengantar anak pada pemeriksaan kesehatan rutin dan vaksinasi flu menjelang keberangkatannya mengikuti pertukaran pelajar musim dingin yang lalu.
Seperti biasa, dokter akan memeriksa buku vaksin, melihat jenis vaksin mana yang harus dilakukan pembaharuan. Masalah kesehatan, kegiatan sekolah, dan rencana perjalanan kami juga menjadi topik pembicaraan.
Bu dokter ini juga bertanya apa ada rencana kami untuk terbang ke negara tropis. Saya sampaikan rencana liburan musim panas nanti.
Entah mengapa kali ini, dokter menyarankan vaksinasi rabies. Vaksinasi dapat kami dilakukan menjelang awal musim panas, begitu menurut dokter yang sangat ramah ini.
Pesan dokter anak dan remaja ini saya sampaikan dan diskusikan dengan suami pada malam harinya. Keputusan bisa kami lakukan beberapa bulan kemudian.
Rabies
Rabies atau Tollwut (dalam bahasa Jerman) adalah infeksi virus yang bersifat zoonosis, penyakit pada hewan yang dapat ditularkan kepada manusia. Penularan penyakit ini bisa terjadi melalui melalui cakaran, gigitan, dan kontak dengan air liur hewan yang terinfeksi.
Rabies menyerang sistem saraf mamalia dan juga manusia, yang dapat menyebabkan kematian. Jika tertular penyakit ini ditandai dengan perubahan perilaku, kejang otot, dan kelumpuhan.Â
Masa inkubasi penyakit ini pada manusia sangat bervariasi, mulai 5 hari hingga beberapa tahun. Gigitan yang dekat dengan sistem saraf pusat atau bagian yang memiliki persarafan yang kuat memiliki masa inkubasi yang lebih pendek.