"Ribet juga ya, buang sampah mesti dipisah-pisah gitu. Jadi, ada berapa tong sampah di rumahmu?"
Seorang teman dari tanah air mengomentari obrolan kami tentang sampah di Jerman.Â
Setiap rumah di Jerman, paling tidak memiliki tiga tong sampah. Satu dari tong ini digunakan untuk pengumpulan sampah plastik.Â
Plastik, yang mendominasi kehidupan dan hampir tidak bisa kita hindari penggunaannya dalam aktivitas sehari-hari. Ada banyak barang yang kita pakai berbahan baku plastik.
Jika saya bandingkan sekarang dengan 20 tahun lalu ketika baru tinggal di Jerman, jumlah kantongan plastik yang ada di rumah kami sangat jauh berbeda. Saat itu masih banyak toko yang memberikan kantong belanja secara cuma-cuma. Perlahan kantong belanja dari plastik gratis ditiadakan, diganti dengan yang berbayar.
Harga kantongan ini relatif sangat murah. Hanya saja, semakin banyak warga yang menyadari begitu banyak kantong belanja yang terkumpul di rumah. Kantong ini akhirnya hanya menambah tumpukan sampah plastik.
Aturan pembatasan kantong plastik belanjaan ini merupakan langkah baik untuk mengurangi jumlah sampah. Namun, sampah plastik tidak hanya berasal dari kantong belanja. Ada banyak ragam kemasan dan barang dari plastik yang kita gunakan sehari-hari akhirnya menjadi gunungan sampah dan mencemari lingkungan.
Menurut WWF, saat ini sampah plastik yang dihasilkan manusia setiap tahun sebanyak 200 juta ton. Jumlah sampah ini setara dengan 523 triliun sedotan plastik, yang seandainya disusun memanjang dapat melilit bumi sekitar 2,8 juta kali.
Tong dan Karung Kuning di Jerman
Sampah plastik tidak hanya mengotori lingkungan, tetapi juga merupakan bahan yang sulit terurai. Hal ini menjadi ancaman serius bagi alam.