"Masih ada beberapa anak yang membutuhkan donatur."Â
Begitu bunyi pesan yang masuk beserta pranala dari seseorang di satu grup yang saya ikuti.
Seorang teman ini aktif membantu komunitas yang mengurusi anak-anak yang membutuhkan biaya sekolah. Sejak beberapa tahun lalu, setiap awal tahun ajaran baru dia tidak lelah berbagi berita dan mengajak untuk berbagi.
Memang benar pesan yang ditulisnya. Ketika saya membuka tautan yang dikirim, terlihat masih banyak anak yang membutuhkan bantuan untuk biaya sekolah mereka.Â
Teman ini mengatakan sekecil apa pun sumbangan akan diterima. Jadi, siapa pun bisa menjadi donatur, baik hanya sekali maupun berkelanjutan hingga anak menyelesaikan sekolahnya.
Saya mengagumi teman ini. Dia mau menghabiskan waktunya untuk bekerja sukarela dan selalu bersemangat membantu anak-anak yang kurang beruntung.Â
Benarkah pendidikan merupakan privilese?
Seperti kita ketahui privilese berasal dari kata "privilegium" (bahasa Latin) yang artinya hak istimewa dari satu kelas, kelompok masyarakat atau individu tertentu.
Sejak sekolah pertama di Yunani hingga berabad-abad yang lalu, pendidikan sekolah merupakan privilese bagi golongan kaya dan berkuasa, karena pengetahuan berarti kekuasaan.
Saat ini, semestinya pendidikan bukan lagi privilese karena hak atas pendidikan merupakan hak dasar bagi setiap orang.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!