Kita semua pasti mengenal Röntgen atau sinar-x yang biasa digunakan dalam pemeriksaan kesehatan. Beberapa minggu terakhir ini saya cukup akrab dengan alat yang menggunakan sinar-X ini.Â
Rontgen atau biasa ditulis Roentgen, digunakan untuk mengambil gambar bagian dalam tubuh. Melalui cara ini bagian tubuh seperti tulang, gigi, dan organ tubuh lainnya dapat dilihat serta indikasi kemungkinan penyakit dapat diketahui.
(Röntgen, dibaca: "rœnt-gen"
Huruf Ö dibaca dengan cara membentuk bibir seperti akan mengucapkan o, tetapi ucapkan e)
Museum Röntgen
Di negara bagian Nordrhein-Westfalen (North Rhine-Westphalia), sekitar 50 km dari kota Düsseldorf terdapat kota Remscheid Lennep, ada satu rumah tua yang sangat menarik. Rumah bercat putih dengan jendela dan pintu hijau di bagian depannya terdapat tulisan "Röntgen Museum".
Museum Röntgen pertama dibuka pada tahun 1932. Rumah ini lokasinya hanya beberapa ratus meter dari rumah keluarga Röntgen. Di kota ini adalah tempat kelahiran Wilhelm Conrad Röntgen, seorang fisikawan Jerman.Â
Di museum dengan ruang seluas 2.100 kuadrat meter pengunjung dapat melihat, mengagumi, dan mempelajari karya yang ditemukan oleh Wilhelm Conrad Röntgen.
Bidang sains, kedokteran, dan teknologi dapat dieksplorasi di museum ini. Pengunjung tidak hanya melihat pajangan dan membaca keterangan yang tertulis, tetapi dapat aktif dan bereksperimen. Di Röntgen Laboratorium (RöLab), pengunjung dapat melakukan percobaan sendiri mengikuti contoh eksperimen Röntgen yang ada di museum.
Di sini, pengunjung dapat melihat sejarah penemuan dan penelitian Sinar-X yang digambarkan dengan replika ruang laboratorium masa lalu hingga peralatan modern yang digunakan saat ini.
Wilhelm Conrad Röntgen
Wilhelm Conrad Röntgen lahir 27 Maret 1845 di Lennep (sekarang distrik Remscheid), Jerman. Keluarga Röntgen kemudian pindah ke Belanda, negara asal keluarga ibunya.
Saat bersekolah di sekolah teknik di Utrecht, Wilhelm dikeluarkan dari sekolah karena dianggap merendahkan gurunya dengan gambar karikatur yang dibuatnya.
Beberapa tahun kemudian Wilhelm Röntgen berhasil masuk ke Politeknik di Zürich. Wilhelm kemudian bekerja sebagai asisten seorang Profesor Fisika di Universitas Würzburg, Bavaria - Jerman setelah mendapat gelar Doktor dari Universitas Zürich.
Röntgen juga menjadi dosen dan profesor  di Universitas Strassburg. Lalu menerima penunjukannya sebagai profesor Fisika dan kepala Institut Fisika di Universitas Würzburg.Â
Penemuan Sinar-X yang kebetulan
Suatu malam, 8 November 1895 Wilhelm Röntgen melakukan eksperimen muatan listrik dalam tabung katode, sebuah tabung kaca yang hampir tanpa udara.Â
Cahaya dalam tabung secara redup menerangi ruangan. Wilhelm merasa terganggu dan menutup tabung dengan karton hitam. Layar neon di kejauhan tiba-tiba menjadi terang. Saat melanjutkan eksperimen, tangan Röntgen terjepit di antara tabung katode dan layar neon. Dia melihat bayangan tulang-tulang tangannya.Â
Wilhelm penasaran dengan penemuan yang kebetulan ini dan melanjutkan eksperimennya tanpa lelah. Dia menginap dan tidak keluar dari laboratoriumnya selama 6 minggu. Bertha, istrinya membawa makanan setiap hari. Padahal mereka tinggal tinggal hanya satu lantai di atasnya, tetapi Röntgen tidak ingin meninggalkan penelitiannya.Â
Bekas laboratorium penemuan Sinar-X ini sekarang menjadi "Situs Peringatan Röntgen" (Die Röntgen-Gedächtnisstätte) yang berada di Universitas Würzburg. Di ruangan ini bisa dilihat peralatan dan perabotan asli yang digunakan Wilhelm saat melakukan eksperimen dan menemukan X-Strahlung atau Sinar-X.Â
Pemenang Nobel Fisika Pertama yang rendah hati
Wilhelm menyebut penemuannya dengan  "X-Strahlung" yang artinya "sinar yang tidak diketahui". Istilah ini yang kemudian dikenal di dunia.
Nama Röntgen kemudian diberikan untuk "Sinar-X ini. Wilhelm Röntgen tidak mematenkan penemuannya karena menganggap karyanya adalah milik masyarakat dan bermanfaat bagi banyak orang. Dengan demikian peralatan Sinar-X dapat cepat dibuat dan digunakan di banyak tempat.Â
Tahun 1901 Wilhelm Conrad Röntgen menerima Hadiah Nobel Fisika atas penemuannya, sekaligus sebagai fisikawan pertama peraih hadiah Nobel Fisika. Hadiah uang yang diterimanya disumbangkan ke Universitas Würzburg. Röntgen tutup usia pada 1923 di Munich karena kanker usus yang dideritanya.Â
Sinar-X tidak hanya digunakan dalam dunia medis, tetapi juga meliputi banyak bidang seperti  geologi, biologi, arkeologi, seni, keamanan, kontrol produksi makanan, dan lainnya.
Akhir kata
Kapan-kapan mampirlah ke Röntgen-Gedächtnisstätte di Würzburg, negara bagian Bavaria. Tempat ini dibuka setiap Senin-Jumat pukul 8-14. Jika ingin melihat lebih lengkap kunjungi Museum Röntgen di Remscheid, negara bagian Nordrhein-Westfalen.
 Menurut keterangan, Museum Röntgen rata-rata dikunjungi oleh 13.000 orang setiap tahun. Museum dibuka untuk umum pukul 10-17 setiap hari Selasa hingga Minggu. Biaya masuk untuk dewasa hanya 5 Euro per orang. Anak dan remaja di bawah 18 tahun tidak dikenakan biaya.
Hennie Triana Oberst
Germany, 26.02.2023
Referensi: Röntgen-Gedächtnisstätte
Deutsches Röntgen Museum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H